Proyek Penataan Sarpras Tahura Djuanda Sempat Bermasalah, Volume Kurang dan Terlambat

JABAR EKSPRES – Proyek penataan sarana dan prasarana (sarpras) Wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Ir.H.Djuanda sempat bermasalah. Volume pekerjaan kurang dan ada keterlambatan.

Itu berdasarkan temuan dari hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI untuk tahun anggaran 2023. Dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), BPK mencatatkan ada temuan kurang volume sebesar Rp 748 juta dan denda keterlambatan sebesar Rp 277 juta.

Rinciannya, pekerjaan penataan itu dilaksanakan oleh CV PN. Dalam kontrak awal pekerjaan itu senilai Rp 9,3 miliar. Kemudian ada adendum sehingga nilai kontrak menjadi Rp 10,2 miliar.

BACA JUGA: Bawaslu Kota Bogor Perkuat Pengawasan Dana Kampanye Pilkada 2024

Setelah tuntas, BPK melakukan pemeriksaan. Hasilnya mendapati adanya kekurangan volume pekerjaan senilai Rp 748 juta.

Selain itu, proyek yang diawasi oleh PT PKU tersebut ternyata juga ada keterlambatan. Total ada 90 hari kalender. Sehingga kontraktor proyek dikenai denda sebesar Rp 277 juta.

Sementara itu, Ketua Kepala UPTD Tahura Ir H Djuanda Dinas Kehutanan Jabar Luthfi Erizka mengungkapkan, pengembalian uang kelebihan bayar karena volume kurang dan denda keterlambatan itu tengah berlangsung.

BACA JUGA: Pilkada Banjar 2024 Nihil Laporan Pelanggaran

“Pengembalian dilakukan dua tahap. Tahap 1 untuk cicil denda dan tahap 2 sekarang sedang berproses. Targetnya minggu depan tuntas semua,” ujarnya kepada Jabar Ekspres, Jumat (29/11).

Diketahui, Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda (Tahura Bandung) jadi salah satu ikon di kawasan Bandung Utara. Tahura dengan luas sekitar 528 hektar itu termasuk yang pertama di Indonesia sebagai hutan raya sejak diresmikan pada 1985 lalu.

Wisatawan yang berkunjung ke lokasi itu kadang tidak hanya warga Bandung, tapi juga luar kota, provinsi, bahkan wisatawan asing. Biasanya akan cukup ramai ketika akhir pekan.

BACA JUGA: Mengalir Lagi, Dua Ketua RW Laporkan Dugaan Money Politik

Kawasan itu memang khas menawarkan wisata alam. Banyak aktivitas yang dapat dilakukan pengunjung di kawasan itu. Termasuk mengunjungi berbagai spot-spot unik, sejarah, hingga pemandangan nan cantik.

Misalnya dengan jogging dengan track khas hutan atau alam, foto prewedding dengan nuansa alam, menikmati kuliner, melihat pemandangan dari tebing keraton, hingga bersepeda.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan