JABAR EKSPRES – Laporan dugaan pelanggaran kampanye kembali mengalir ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Bandung. Kali ini dari dua Ketua RW.
Dua ketua RW asal Kelurahan Pasirluyu, Kota Bandung itu mendatangi kantor Bawaslu Kota Bandung, Sabtu (30/11) malam.
Mereka mengadu terkait dugaan money politik. Keduanya adalah Ketua RW 08, Yanto Herianto bersama rekannya Rasidi, Ketua RW 05, Kelurahan Pasirluyu.
BACA JUGA: Pilkada 2024 Sudah Selesai! Inilah Jadwal Pasti Penyaluran Bansos KLJ, KAJ, KPDJ Tahap 4
Yanto menceritakan, pada (21/11) lalu pihaknya pernah dikasih uang oleh salah satu pasangan calon dengan nominal Rp 500 ribu. Uang tersebut diberikan saat dirinya hadir dalam sebuah acara Konsolidasi di GOR C-tra.
“Awal tuh undangan pertemuan saja, lalu setelah ada arahan-arahan dari paslon, baru dikasih uang,” cetusnya.
Yanto melanjutkan, selain dirinya, beberapa pihak juga ikut dikucur uang. Seperti ketua RT, PKK dan Linmas. Menurutnya uang itu juga bukan sembarangan dikasih cuma – cuma. Tapi tentu ada maksud terselubung yang berkelanjutan. Khususnya di momen pilkada ini.
BACA JUGA: Tips Hasilkan Uang Tambahan dengan Memanfaatkan Aplikasi Penghasil Uang Berhasil Membayar
“ujung-ujungnya kita mesti mengajak orang juga kan,” cetusnya.
Yanto kemudian resah dengan kondisi itu. Ia kemudian berinisiatif melaporkan hal tersebut ke Bawaslu.
“Kami inginnya kan Kota Bandung ini bersih. Jadi harus dimulai dengan pilkada yang bersih,” jelasnya.
BACA JUGA: Berkaca Pada Sirkus dan Sulap Parpol di Pilkada Serentak 2024
Ia berterima kasih kepada Bawaslu karena telah menerima laporan tersebut. Ia berharap ada tindak lanjut dari laporan itu. Sehingga tidak hanya berhenti di pelaporan saja.
Dalam pelaporannya, para ketua RW itu juga didampingi Tim Pendamping Hukum. Salah satunya Eriko Takagi. Menurutnya para ketua RW itu adalah korban ketidaktahuan. Sehingga perlu difasilitasi dengan baik. “Akan kami dampingi. Kami harap ada tindak lanjut,” jelas Eriko.(son)
