JABAR EKSPRES – Kemajuan teknologi terbaru dalam dunia kedokteran tak dipungkiri membantu akurasi diagnosis, manajemen, sampai pengobatan. Sepanjang 2024, pemakaian Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), hingga blockchain mendominasi perkembangan yang kian inovatif.
Berbagai teknologi terbaru dalam dunia kedokteran
Dikutip dari situs idilomboktimur.org bahwa sistem di dunia kesehatan yang makin canggih tak hanya membantu dokter. Kamu yang ingin melakukan pemeriksaan maupun pengobatan pasti bakal merasakan dampak positifnya. Lalu apa saja teknologi terkini yang populer dipakai pada 2024?
1. Pemeriksaan dengan alat berbasis AI
Kombinasi antar AI dengan machine learning meningkatkan kualitas pemeriksaan medis. Analisis gambar medis yang dihasilkan alat rontgen, CT scan, sampai MRI bakal lebih akurat. Bahkan tingkat ketepatan yang tinggi dari teknologi ini dianggap lebih baik dibandingkan dokter manusia.
Pengaplikasian AI dalam diagnostik di bidang kesehatan memungkinkan deteksi dini terhadap penyakit-penyakit serius. Sebut saja kanker yang memerlukan pengobatan intensi. Ketika gejalanya ditemukan pada stage awal, dokter bisa memberikan tindakan dengan peluang sembuh besar.
2. Konsultasi dengan dokter secara virtual
Tak ada alasan jauh atau sibuk, konsultasi dengan dokter bisa kamu lakukan secara virtual. Hal tersebut disebabkan popularitas telemedicine yang meningkat selama wabah Covid-19 berlangsung. Aplikasi-aplikasinya pun kini sudah terintegrasi IoT dan AI.
Sejumlah layanan yang dapat kamu akses mencakup chat, video call, sampai tanya jawab. Untuk mendapatkan jawaban yang akurat, pengguna perlu menjelaskan kondisinya secara terperinci. Hasil yang diperoleh pun bisa kamu jadikan rujukan saat datang ke rumah sakit.
Baca Juga: Tips Memahami Dunia Kefarmasian dan Pengobatan di Era Teknologi
3. Pengobatan dengan nanoteknologi
Jika kamu belum familier, nanoteknologi merupakan teknologi yang memungkinkan manipulasi terhadap materi berskala nanometer. Penerapannya dalam bidang medis membantu para dokter untuk mengirim dokter ke sel-sel sakit maupun yang bersifat merusak secara langsung.
Contoh yang sudah umum dijumpai adalah pemberian obat untuk pasien kanker. Nanoteknologi mampu menekan risiko efek samping, terutama untuk pengobatan konvensional.