“Lebih bijak lagi pemangku kebijakan. Semoga di pemilihan kepala daerah selanjutnya tidak terulang lagi seperti ini. Waktu pengerjaan dan waktu untuk istirahat harus diporsi dari pemangku kebijakan juga,” tegasnya.
BACA JUGA:Tuntaskan Tugas dan Ambil Komisi Saldo DANA Gratis hingga Rp215.000
Refleksi Kehidupan dan Kematian
Kisah hidup Muhammad Reihan Zulfikar adalah sebuah gambaran tragis dari dedikasi tanpa batas. Dalam jejak langkahnya, ia seperti sosok dalam cerita-cerita karya Gabriel García Márquez dan Ernest Hemingway—manusia yang terus melawan hingga akhir, meskipun menghadapi rintangan yang tak terelakkan. Ia adalah perwujudan seorang pejuang sejati yang menjalani hidupnya dengan semangat dan keberanian.
Reihan bukan sekadar seorang petugas KPPS. Ia adalah simbol dari semangat generasi muda yang rela berkorban demi tanggung jawab dan tugas mulia. Meski raganya telah tiada, semangatnya akan terus hidup dalam ingatan keluarganya, rekan-rekannya, dan masyarakat yang ia layani dengan sepenuh hati.
Semoga kepergian Muhammad Reihan Zulfikar menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya apresiasi dan perhatian terhadap mereka yang berada di garis depan penyelenggaraan demokrasi. Selamat jalan, Reihan. Jasamu abadi dalam perjalanan bangsa ini.