JABAR EKSPRES – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi nomor urut 1, Dikdik S Nugrahawan dan Bagja Setiawan, memutuskan untuk tidak menggunakan metode quick count dalam memantau hasil Pilwalkot Cimahi 2024.
Dikdik mengungkapkan bahwa Koalisi Cimahi Bersatu yang terdiri dari PKS, Golkar, Demokrat, dan Nasdem lebih memilih metode real count.
“Kami tidak melakukan quick count,” ujar Dikdik usai mencoblos di TPS 14 RW 05 Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Rabu (27/11/2024).
BACA JUGA: KPU Fasilitasi Tahanan Polresta Bandung Gunakan Hak Suara di Pilkada 2024
Menurut Dikdik, keputusan ini didasarkan pada jumlah TPS di Kota Cimahi yang relatif sedikit, yakni hanya 812 TPS, sehingga proses real count dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.
“Dengan kesiapan tim saksi kami, data C1 hasil perhitungan suara di TPS dapat diperoleh sore hari. Jadi, perbedaan waktu antara quick count dan real count hanya beberapa jam saja,” jelasnya.
Dikdik juga menambahkan bahwa metode real count dianggap lebih akurat dalam memantau hasil perhitungan suara di seluruh TPS di Kota Cimahi.
BACA JUGA:Nyoblos di TPS 23 Rancabentang, Ini Harapan Ridwan Kamil untuk Pemimpin Jabar Selanjutnya
“Kami tetap akan berpegang pada hasil rekapitulasi suara dari KPU,” tambahnya.
Saat ditanya mengenai perasaannya setelah mencoblos, Dikdik mengaku lega karena telah menunaikan hak konstitusionalnya.
“Semoga seluruh warga Cimahi menggunakan hak pilihnya untuk menentukan pemimpin terbaik yang dapat membawa Cimahi lebih maju,” pungkasnya. (Mong)