JABAR EKSPRES – Pengendalian pencemaran dan kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum terus dilakukan Pemerintah Pusat dan Pemprov Jawa Barat.
Dalam upaya mendukung program pemerintah, Institut Teknologi Bandung (ITB) turut aktif berperan melalui Satgas terpadu Restorasi Citarum Harum yang dibentuk sejak 2018 lalu.
Pada tahun 2024, Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM, sebelumnya LPPM) kembali luncurkan program pengabdian masyarakat, dengan skema penugasan program Citarum Harum yang disiapkan untuk tiga sasaran.
Adapun tiga sasaran itu meliputi, keberlanjutan sasaran pada desa yang telah dibina sebelumnya di kawasan sungai Citarum, yakni Kampung Tarikolot, desa lainnya di sekitar kawasan aliran sungai Citarum yaitu Cinangsi dan Waduk Cirata, serta lokasi lain yang merepresentasikan daerah aliran sungai Citarum.
Tim PM Citarum Harum dari ITB, Prof Gede Suantika mengatakan, salah satu kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan dengan skema PM Citarum Harum itu berjudul Pelatihan Manajemen Usaha Budidaya Ikan Berbasis Lahan yang Ramah Lingkungan.
BACA JUGA: Mentan Ancam cabut Impor Susu 5 Perusahaan, Begini Duduk Permasalahannya!
Kegiatan tersebut berfokus di area Waduk Jangari, tepatnya di wilayah Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cuanjur sejak Agustus hingga November 2024.
“Tim pengabdian ini terdiri dari saya, kemudian ada (Dr) Mia Rosmiati, dan dibantu oleh dua orang mahasiswa Magister Biomanajemen serta dua mahasiswa S1 Rekayasa Pertanian,” katanya melalui seluler, Selasa (19/11).
Suantika menerangkan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi beban pencemaran di Sungai Citarum, melalui pengelolaan usaha budidaya ikan sampai pengolahan produk berbasis ikan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Kegiatan ini dilakukan di Kelompok Peternak Ikan (KJA 10) di Waduk Jangari yang merupakan bagian dari Waduk Cirata dengan lokasi keramba jaring apung cukup tinggi,” terangnya.
Menurutnya, kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam kepada para peternak ikan dan masyarakat sekitar.
BACA JUGA: Dibayar Rp150.000/Hari, Ini Aplikasi Penghasil Uang Tercepat 2024
“Mengenai pentingnya manajemen usaha budidaya ikan dan pengolahan produk berbasis ikan yang efisien dan berkelanjutan (ramah lingkungan),” tutup Suantika.