JABAR EKSPRES – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang digagas oleh BPJS Kesehatan telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Selama satu dekade perjalanan mengelola Program JKN, BPJS Kesehatan terus melakukan berbagai upaya, mengembangkan inovasi-inovasi yang searah dengan perkembangan teknologi dan dinamika yang ada di masyarakat, serta tetap berkomitmen untuk mengoptimalkan peranannya dalam meningkatkan akses dan mutu layanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara bagi seluruh penduduk Indonesia.
Salah satu peserta JKN yang telah merasakan langsung hal tersebut adalah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi Kota Bandung, Hermon Kayan yang saat ini menjadi peserta aktif Program JKN. Ia mengaku selama beberapa kali menggunakan Program JKN untuk dirinya dan keluarga, selalu mendapatkan pengalaman yang sangat positif.
“Saya terdaftar sebagai peserta progam JKN taunya dari orangtua saya, jadi saat ini saya masih ditanggung biayanya oleh orangtua saya. Saya bersyukur seluruh keluarga saya dirumah terdaftar program JKN, jadi kalau lagi membutuhkan perawatan atau harus mendapat tindakan di rumah sakit bisa digunakan,”ucap Hermon (22/10).
Sebagai anak muda yang melek teknologi, Hermon amaze dengan inovasi yang dibuat oleh BPJS Kesehatan diantaranya adalah PANDAWA dan Mobile JKN. Menurutnya mengurus hal-hal terkait BPJS Kesehatan atau program JKN kini gaharus ke kantor, sekarang sudah cukup melalui gadget sudah bisa mengakses layanan BPJS Kesehatan.
“Keren sih, sekarang cukup lewat handphone aja udah bisa urus ini itu untuk keperluan pengobatan pakai BPJS Kesehatan. Saya sih merasa terbantu banget, tapi kalau orangtua saya aga masih perlu penyesuaian, tapi itu wajar karena kurang begitu lihai ya. Tapi sejauh ini kalau buat saya memudahkan banget,” cerita Hermon saat diwawancarai, Selasa (22/10).
Hermon menjelaskan bahwa saat ini dia sedang dalam proses pengecekan yang ada pada matanya, sudah hampir tiga bulan Hermon melakukan kontrol dan didiagnosa ada glukoma. Selain silindris, ternyata ada glukoma yang pada akhirnya saat ini pandangannya menjadi kabur.
“ Selama tiga bulan ini kontrol, pengobatan dari mulai Rumah Sakit Hermina sampai saat ini dirujuk ke Klinik Prime sih pelayanan yang diberikan oleh pihak faskes sangat-sangat baik, dokter dan perawat juga memberikan penjelasannya enak dan itu membuat saya pribadi merasa nyaman dan ngerti gitu apa sebenernya yang terjadi pada saya saat ini,” jelas Hermon.