JABAR EKSPRES – Pada operasi pasar sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan ketersediaan stok pangan Kota Kembang aman hingga perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Maka dari itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar meminta agar masyarakat tidak melakukan pembelian berlebih atau panic buying.
“Kami menghimbau tidak perlu panik. Ketersediaan cukup hingga Nataru, bahkan 2025 juga kita cukup. Jadi belanja secara bijak dan tidak boros pangan,” katanya saat kampanye program Stop Boros Pangan dan Don’t Panic Buying, Minggu (17/11).
Gin Gin menuturkan, dengan kondisi ketersediaan pangan yang tengah dalam kondisi surplus, diharapkan masyarakat bisa berbelanja secara bijak. Hal ini guna terwujudnya zero food waste di Kota Bandung.
BACA JUGA: Cuma Daftar Nama, Hasilkan Saldo DANA Gratis Rp200.000 Setiap Hari, Pakai Aplikasi Ini
“Dengan belanja bijak, kita bisa mengurangi sampah pangan dan mendukung Kota Bandung menuju zero food waste,” ujar Gin Gin.
Dalam kampanye ini, pihaknya pun tak lupa memberikan edukasi terkait sisa bahan pangan strategis yang masih bisa diolah menjadi bahan lain. Diakui Gin Gin, hal tersebut sebagai upaya mendukung pengurangan sampah di Kota Bandung.
Bahan pangan strategis ini meliputi cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih. Apabila hal tersebut bisa dilakukan oleh masyarakat, pengurangan sampah organik bisa ditekan oleh Pemkot Bandung.
Terlebih, Pemkot Bandung kini tengah berupaya menekan jumlah ritase pembuangan sampah harian ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, menjadi 140 ritase pada akhir November ini.
BACA JUGA: Layanan Digital dan Inovasi KUR Primadona Nasabah BRI Lubuklinggau
“Kami mengedukasi masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, agar tidak berbelanja secara berlebihan sehingga bahan pangan tidak busuk dan terbuang. Hal ini pun sebagai upaya pengurangan sampah di Kota Bandung,” pungkasnya. (Dam)