JABAR EKSPRES – Lembaga survei Padjajaran Inisiatif (PADI) baru-baru ini merilis hasil survei terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Cimahi 2024. Dari hasil survei tersebut, menunjukkan pasangan nomor urut 2, Ngatiyana-Adhitia unggul dalam tingkat pengenalan dengan angka sebesar 89,50 persen, diikuti oleh pasangan Dikdik-Bagja 87,83 persen dan Bilal-Mulyana 78,17 persen.
Namun, Ketua KPU Cimahi, Anzhar Ishal Afryand, menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada lembaga survei yang terdaftar di KPU Cimahi untuk melakukan survei atau polling.
“Kemarin ada yang konsultasi ke KPU, tapi itu rencananya untuk quick count. Kalau survei, tidak ada yang daftar,” ujar Anzhar saat ditemui di Kantor KPU Cimahi, Minggu (17/11/24).
Menanggapi hal ini, Aan, perwakilan PADI, mengungkapkan bahwa survei dilakukan sebagai upaya edukasi politik kepada masyarakat. Ia juga menyebut survei tersebut dilakukan atas inisiatif sendiri tanpa keterlibatan pendanaan dari Paslon Nomor 2.
BACA JUGA: Pastikan Kesiapan Jelang Pilkada 2024, KPU Cimahi Lakukan Simulasi Pemungutan Suara
“Yang saya tahu, ada Instrat, tapi itu terkait Paslon Nomor 2. Jadi kami berani untuk survei,” kata Aan.
Ia menambahkan, survei yang dilakukan pada 29 Oktober hingga 1 November 2024 itu dibiayai melalui urunan internal.
Sementara itu, hasil survei lain yang dilakukan oleh PT MGM, sebuah perusahaan konsultan di bidang geodesi dan pertambangan, juga beredar melalui media sosial.
Pengamat politik dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Dr. Arlan Siddha, menilai bahwa rilis hasil survei seperti ini berpotensi menggiring opini publik.
“Saya yakin setiap Paslon memiliki hasil survei internal untuk strategi pemenangan. Tapi kalau sampai dirilis, berarti ada upaya untuk penggiringan opini publik,” jelasnya.
BACA JUGA: Survei Poldata, Elektabilitas Sendi Fardiansyah di Pilkada Kota Bogor Kejar Dedie Rachim
Arlan juga menyoroti pentingnya lembaga survei mematuhi aturan KPU, seperti mendaftarkan diri dan memastikan hasil survei dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan administratif.
“Bagusnya, lembaga survei itu juga terafiliasi dengan asosiasi resmi seperti Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi),” tambahnya.
Ia berharap masyarakat Cimahi dapat lebih cerdas dalam menyikapi hasil survei selama proses Pilkada berlangsung.