JABAR EKSPRES – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjar mengungkapkan capaian signifikan dalam pengelolaan sampah di wilayahnya. Dalam laporannya, DLH menyatakan bahwa dari total 50 ton sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kota Banjar, berhasil dikurangi sebanyak 12 ton per hari di tingkat TPS. Dengan demikian, sisa 38 ton sampah dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cibeureum.
Kepala DLH Kota Banjar, Eri Kusuma Wardhana, menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari berbagai upaya yang dilakukan dalam pengelolaan sampah, termasuk penanganan sebelum sampah masuk ke TPS serta pengurangan sampah di TPS sebelum dikirim ke TPA. “Total 90 persen lebih kita sudah berhasil melakukan pengelolaan sampah,” ujar Eri dalam pernyataannya pada Jumat, 8 November 2024.
Estimasi produksi sampah di Kota Banjar sendiri diperkirakan sekitar 84 ton per hari. Angka ini didasarkan pada jumlah total penduduk Kota Banjar. DLH memastikan bahwa dari estimasi produksi sampah 84 ton tersebut, sekitar 50 ton masuk ke TPS, sementara sekitar 34 ton sampah telah dikelola secara mandiri oleh masyarakat dan pihak swasta.
BACA JUGA:WALHI Jabar Nilai Penerapan Zero Food Waste Tak Bisa Dipaksakan, Ini Alasannya!
Eri juga menambahkan bahwa dalam pengelolaan sampah, DLH Kota Banjar telah mengimplementasikan berbagai inovasi. Salah satunya adalah kerja sama investasi dengan pihak swasta, seperti Kamisama, yang berperan dalam mendukung pengelolaan sampah. Selain itu, terdapat juga program pengelolaan sampah mandiri yang berada di bawah binaan DLH, di mana pengelolaan sampah dilakukan oleh rumah maggot dan rumah kompos.
Dengan pencapaian ini, DLH Kota Banjar berharap dapat terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan. “Upaya ini diharapkan tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat,” kata dia.
DLH Kota Banjar mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah, baik melalui program yang disediakan maupun dengan melakukan pengelolaan sampah secara mandiri di rumah masing-masing.
BACA JUGA:Warga Pasirkuda Kota Bogor Sebut Sangat Ngefans dengan Dokter Rayendra