JABAR EKSPRES – Warga Kampung Rongga, Desa Cihampelas, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendesak pemerintah daerah segera menyelesaikam persoalan limbah yang dibuang sembarangan di Jalan Irigasi.
Pasalnya, limbah sisa pembakaran batu bara atau fly ash dan bottom ash (FABA) mulai mencemari sumber air masyarakat, apalagi dalam satu pekan ini wilayah Bandung Barat diterjang hujan deras.
Ketua RW 06 Desa Cihampelas, Asep Kusumah mengatakan, limbah batu bara yang dibuang secara sembarangan saat ini meresap ke sumur warga. Kondisi itu membuat masyarakat di sekitar lokasi memilih tak menggunakan air tersebut.
BACA JUGA: Pj Bupati Bogor Bachril Bakri Komitmen Sukseskan Asta Cita di Kabupaten Bogor
“Warga di sekitar lokasi pembuangan limbah batu bara mengeluh, air di sumur mereka berubah keruh kehitaman. Mereka khawatir dampak negatifnya jika air itu digunakan,” kata Asep saat dihubungi, Jumat (8/11/2024).
Menurutnya, selain mencemari air utama milik warga, limbah berbahaya dan beracun (B3) itu juga mencemari lahan pertanian milik warga.
Kondisi ini lanjut Asep membuat para petani di wilayah Kampung Rongga cemas terhadap nasib tanaman yang mereka budidayakan.
BACA JUGA: 10 Ucapan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024 Penuh Semangat dan Motivasi
“Kondisi tumpukan limbah terbuka jadi ketika hujan tergerus masuk sawah dan terbawa ke irigasi. Airnya keruh masyarakat khawatir akan berdampak pada padi dan kesuburan tanah,” jelasnya.
Sebelumnya, warga Desa Cihampelas, Kecamatan Cihampelas, dibuat resah oleh aktivitas pembuang limbah batu bara di sepanjang Jalan Irigasi Kampung Rongga. Pasalnya, limbah tersebut memicu polusi debu di musim kemarau dan berpotensi mencemari perairan serta lahan pertanian sawah saat hujan turun.
Limbah tersebut diangkut dari kawasan industri Batujajar dan Padalarang menggunakan mobil dump truck dengan jumlah ritase antara 10-15 kali dalam sehari.
BACA JUGA: Kapan Bansos KLJ dan KAJ November 2024 Cair? Cek Jadwal Pencairan Terkini
Ironisnya, limbah itu ditumpuk begitu saja di pinggir Jalan Irigasi tanpa melalui proses pengolahan. Kondisinya membentuk gundukan berwarna hitam atau dikemas dalam ratusan karung 25 kilogram di jalan sepanjang 1 kilometer.