JABAR EKSPRES – Prevalensi stunting Kota Bandung melebihi standar ketetapan nasional. Tahun 2024, jumlah stunting anak di Kota Kembang berhasil tembus angka 12 persen. Hal tersebut membuktikan bahwa Pemerintah Kota Bandung berhasil capai target penurunan angka stunting di tahun ini.
Dengan keberhasilan ini, Pemkot Bandung akan terus menekan angka kasus stunting anak di Kota Kembang ke angka 6,9 persen di sisa tahun 2024.
“Dengan kerja sama dan sinergi yang kuat, kami optimistis target 6,9 persen pada 2024 bisa tercapai, dan Bandung dapat menjadi kota dengan generasi yang sehat dan berkualitas,” kata kesra Kota Bandung, Asep Saeful Gufron, Rabu (6/11) di acara Gebyar Pelayanan KB.
Di tempat yang sama, Kepala DPPKB Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari menyebut, lewat acara ini pihaknya terus berupaya mewujudkan visi Kota Bandung yang sudah tertuang ke dalam RPJMN, yakni terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penekanan kasus stunting.
Diakuinya, acara Gebyar Pelayanan KB merupakan wujud komitmen Pemkot Bandung dalam upaya menekan kasus stunting di Kota Kembang.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan agar kualitas hidup masyarakat semakin baik dan stunting bisa ditekan,” katanya
Adapun terkait layanan ini, dikatakan Kenny, kegiatan tersebut berlangsung di lokasi-lokasi strategis yakni Klinik Kesehatan Unpad, RS Sariningsih, RB Cuma-Cuma, dan RSIA Al-Islam.
“Jadi kegiatannya dilakukan di empat tempat tersebut, dan berada dilokasi yang terbilang strategis ya,” ungkapnya
Dirinya mengaku, pihaknya akan terus gencar menurunkan angka kasus kekerdilan anak di Kota Bandung hingga zero new stunting.
Selain itu, diharapkan lewat kegiatan ini dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung pencapaian target penurunan angka stunting di Kota Bandung. (Dam)