JABAR EKSPRES – Di tengah tantangan peningkatan prevalensi penyakit tidak menular, khususnya hipertensi, pemberdayaan masyarakat untuk pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) menjadi solusi kesehatan berbasis alam yang berkelanjutan.
Desa Cibiru Wetan, yang terletak di wilayah perbukitan dengan sumber daya tanaman obat yang melimpah, memiliki potensi besar untuk mengoptimalkan pemanfaatan TOGA dalam pencegahan dan pengelolaan hipertensi.
Program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Kelompok 6 dari Universitas Bhakti Kencana (UBK) berfokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Cibiru Wetan dalam mengenali, menanam, dan mengolah TOGA sebagai upaya pencegahan dan pengelolaan hipertensi.
Kelompok 6 dari UBK, yang terdiri dari Apt. Jajang Japar Sodik, M.Farm (Ketua), Dr. Apt. Entris Sutrisno, MH.Kes, Apt. Mia Nisrina A.F, M.Farm, Dr. Fenti Fatmawati, M.Si, dan Apt. Wempi Budiana, M.Si, merancang kegiatan ini dengan melibatkan mahasiswa Program Magister Ilmu Farmasi, yaitu M. Ilham Bintang dan Syfa, serta mahasiswa Program Sarjana Farmasi, yaitu Farhan dan Ilmi Intan.
Selain itu, mahasiswa dari Fakultas Keperawatan UBK turut berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan dan kemandirian masyarakat dalam mengelola hipertensi melalui pemanfaatan tanaman herbal lokal seperti jahe, kencur, dan temulawak.
Pada kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 06 November 2024, acara dimulai dengan pre-test kepada peserta untuk mengukur pemahaman awal mereka tentang hipertensi, pola hidup sehat, dan pemanfaatan TOGA.
Setelah itu, serah terima alat kesehatan, seperti tensimeter digital, alat pemeriksaan gula darah, asam urat, dan kolesterol, dilakukan oleh Apt. Mia Nisrina A.F, M.Farm kepada Ibu Oneng Nani selaku Ketua TP.PKK Desa Cibiru Wetan. Bantuan sembako juga diberikan sebagai bentuk dukungan terhadap kebutuhan kesehatan masyarakat.
Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan dengan mengangkat dua topik utama.