JABAR EKSPRES – Proyek pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), kini mendapatkan perhatian khusus dari Kementrian Lingkungan Hidup.
Sebab diketahui, proyek pengolahan dan pemrosesan akhir sampah yang ditargetkan beroperasi di 2028 nanti oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar tersebut, kini dikabarkan masih terkendala administrasi salah satunya soal perjanjian jual beli listrik (PJBL) bersama PLN.
Maka agar proyek pembangunan ini dapat segera dilaksanankan, Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono mengaku akan melakukan koordinasi dengan Kementrian Kordinator (Kemenko) Perkonomian terkait TPPAS Legok Nangka.
BACA JUGA: Ayah Ronald Tannur Diperiksa Kejagung, Apa Keterlibatannya?
“Tadi kita sudah mendapatkan penjelasan dari tim pak Bey (PJ Gubernur Jabar) mengenai Legok Nangka. Dan ternyata, memang ada permasalahan sedikit di sana yang saya rasa kita perlu koordinasikan dengan Kemenko Prekonomian,” ucapnya saat ditemui di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (5/11).
Selain koordinasi dengan Kemenko Perekonomian, Diaz menyebut dalam percepatan pembangunan TPPAS Legok Nangka ini, kementerian Lingkungan Hidup juga akan mendorong Pemprov Jabar untuk segera melaksanakan melaksanakan groundbreaking atau peletakan batu pertama dalam proyek teresebut.
“Kalau masalah ini beres, Akhir tahun depan (2025) sudah bisa groundbreaking. Semoga dengan koordinasi yang lebih jelas seperti ini, Projek Legok Nangka bisa segera menyelesaikan masalah sampah di Bandung dan Jabar. Dan selain itu, bisa mememberikan listrik kepada penduduk Jabar, dan juga tentunya benefit mengenai karbon kredit,” imbuhnya.
BACA JUGA: Harap Cemas Capai Target Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat, Triwulan III Baru Sentuh 4,91 Persen
Di lokasi yang sama, Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengaku bahwa pihaknya akan terus berupaya menyelesaikan permasalahan atau kendala yang saat ini terjadi dalam proses pembangunan TPPAS Legok Nangka.
“Ini (kendalanya) masalah listrik yang akan dibeli oleh PLN. Disitu letak masalahnya. Tapi kalau masalah harga (jual belinya), PLN siap bernegosiasi dengan Legok Nangka. Jadi sekarang cuman masalah itu saja,” katanya.
Maka dengan hadirnya Wamen Lingkungan Hidup ke Jabar saat ini, Bey beharap, percepatan Pembangunan Legok Nangka dapat segera dilakukan.