JABAR EKSPRES – Kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Bogor mengalami peningkatan yang cukup signifikan mencapai 2.938 kasus.
Kepala Bidang (Kabid) P2P Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana mengatakan, peningkatan kasus itu terhitung sejak bulan Januari hingga Oktober 2024.
“22 orang meninggal dunia akibat DBD, Kecamatan Caringin paling banyak 3 kasus meningga, kecamatan lainya,ada yang 1 kasus dan 2 kasus” ujarnya, Senin (4/11).
Menurutnya, peningkatan kasus DBD itu sudah terlihat sejak akhir tahun 2023 lalu dan melonjak tajam di awal tahun 2024.
“Januari tercatat 256 kasus, kemudian Februari meningkat menjadi 313 kasus, dengan puncak tertinggi terjadi pada Maret yang mencapai 561 kasus,” jelasnya.
BACA JUGA: Bahas Isu Lingkungan, Presiden Prabowo akan Kumpulkan Pejabat Daerah
Kemudian di bulan April kembali tercatat sebanyak 408 kasus, Mei 394, Juli 201, Agustus 178, September 181 dan Oktober 39 kasus.
“Kasus itu sempat mengalami Fluktuasi, sepanjang tahun kasus DBD terus mencatat angka yang signifikan, terutama hingga bulan Juli dengan 201 kasus, kemudian perlahan menurun hingga Oktober,” tambahnya.
Lebih lanjut, dari total keseluruhan kasus DBD, Adang menyebut, Kecamatan Cibinong menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi, yaitu 407 kasus.
Sementara di urutan kedua ada Kecamatan Cileungsi dengan 303 kasus, disusul Kecamatan Gunung Putri dengan 217 kasus.
“Penyebaran kasus DBD juga terpantau cukup tinggi di Kecamatan Jonggol dan Bojong Gede, masing-masing dengan 180 dan 157 kasus,” tuturnya.
Untuk mengatasi kasus DBD ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor telah melakukan berbagai upaya pengendalian pencegahan di beberapa titik rawan.
Langkah-langkah tersebut meliputi penyuluhan kesehatan, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), penyebaran larvasida, serta fogging fokus di daerah-daerah yang terdampak.
“Semua kasus meninggal sudah menjalani perawat di RS. Upaya yang dilakukan di lokasi kasus meninggal yaitu Penyuluhan, PSN, Larvasida, serta Fogging focus,” pungkasnya.