BACA JUGA:Supir Truk Kontainer di Tangerang Positif Narkoba, Ancaman Keselamatan di Jalan Raya
Abed menerangkan, dalam pelaksanaan kompetisi uji ketangkasan serta kecepatan mengemudikan mobil, pada MLDSPOT Autokhana Kejurnas Slalom 2024 dinilai semakin menegangkan.
“Semakin seru di tahun 2024 ini karena semua peserta sekill (kemampuannya) semakin meningkat,” terangnya.
Abed menjelaskan, jumlah peserta yang berpartisipasi sekaligus bersaing untuk menjadi juara nasional, pada pelaksanaan MLDSPOT Autokhana Kejurnas Slalom 2024, totalnya ada sebanyak 151 starter.
“Total 151 starter di Bandung. Rata-rata untuk slalom ini peserta 151 ke atas, (kadang jumlahnya) dari 150, 160 sampai 170,” jelasnya.
Adapun untuk para starter yang baru bergelut dalam kompetisi tersebut, dinilai mengalami peningkatan yang cukup banyak, mereka tergabung dalam peserta Autokhana Class, dengan jumlah tercatat ada 33 peslalom pemula dari Bandung dan sekitarnya.
“Segi pembalap juga banyak, kita ada peserta-peserta baru. Pembalap makin banyak karena kita buka kelas Autokhana Class, yang dicoaching (dilatih) oleh pembalap dari Toyota, sehingga menambah peserta pemula atau non seeded,” bebernya.
BACA JUGA:Cuaca Buruk, Belasan Ton Ikan Mati Massal di KJA Waduk Saguling
Abed mengungkapkan, dari lima seri yang sebelumnya sudah dilaksanakan, para starter dengan nilai tinggi di berbagai daerah itu, semuanya masih harus berhadapan dan bersaing pada seri ke-6 di Kota Bandung.
“Tampil semua karena poinnya masih sangat ketat, belum ada yang mengunci satu pun per kelas juara nasional,” ungkapnya.
Abed memaparkan, mengenai sirkuit atau lintasan yang digunakan untuk uji ketangkasan serta kecepatan mengemudikan mobil, di Kota Bandung mempunyai perbedaan sebagai tantangan bagi para starter.
“Yang membedakan tertantang ini karena sirkuit di sini (Kota Bandung) melengkung, jadi dari start di tengah. Biasanya peserta (memulai start) itu lurus, mungkin bisa melihat yang duluan start, kalau di sini agak susah karena sirkuitnya berkarakter agak melengkung,” paparnya.
Abed menambahkan, mengenai pengaturan sirkuit yang dijadikan arena para starter, dalam uji ketangkasan serta kecepatan mengemudikan mobil, pihaknya tak akan membuat lintasan yang serupa.
“Kita pastinya dari soal (menentukan penilaian poin), yang pasti tidak akan itu-itu saja, bukan soal hafalan untuk para pembalap, sehingga di tahun ini benar-benar persaingannya sangat ketat dan skill (kemampuannya) para pembalap di tahun ini juga semakin meningkat,” bebernya.