BANDUNG – Sebanyak 32 produk inovasi para dosen Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB), mengikuti pameran berbasis teknologi dan riset dengan tajuk Biospark ITB 2024 di Aula Barat dan Aula Timur Kampus Ganesha ITB, Jumat, 1 November 2024.
Jenis produk dosen tersebut di antaranya produk biologis sintetik untuk kesehatan mata dan lingkungan, produk berbasis senyawa-senyawa yang dihasilkan dari mikroorganisme laut, pengembangan produk kit diagnostik hepatitis B berbasis ELISA dan imunokromatografi, dan lain sebagainya.
Biospark (Bio-based Innovation and Science Product Exhibition for Advanced Research and Knowledge) ini merupakan pameran berbasis teknologi dan riset kepada masyarakat, akan berlangsung dua hari 1-2 November 2024.
Dekan SITH ITB Prof Endah Sulistyawati mengatakan pameran ini diselenggarakan untuk memperkenalkan produk-produk inovatif hasil penelitian para dosen, start-up alumni, dan karya tugas akhir mahasiswa SITH dengan tema yang beragam untuk memberikan gambaran kepada masyarakat umum.
“Intinya kami ingin menunjukkan kepada publik kalau aset terpenting SITH ITB itu adalah dosen, mahasiswa dan alumni. Kami ingin dosen-dosen banyak menghasilkan karya penelitian yang bermanfaat. SITH Expo ini sengaja memberikan kesempatan bagi dosen untuk memerkan karyanya,” ujar Endah kepada awak media di sela-sela acara.
Endah menyebutkan, Biospark ITB 2024 itu menyajikan beberapa rangkaian kegiatan. Di antaranya pameran inovasi produk dosen, start up alumni, tugas akhir mahasiswa, seminar komersialisasi produk dosen, talkshow sharing alumni, talkshow star-up alumni, one minute presentation tugas akhir mahasiswa, seminar pengenalan prodi di SITH ITB dan konsultasi pendidikan, tour lab SITH khusus siswa SMA.
“Besok kami akan menampilkan karya mahasiswa. Jadi, kita ingin menceritakan SITH dengan berbagai program studi yang ada,” terangnya.
Dalam seminar yang menghadirkan para narasumber ini juga dibahas bagaimana langkah-langkah membawa hasil riset akademis ke pasar secara efektif.
“Seminar dilakukan dengan mengupas tuntas strategi mengatasi tantangan stagnansi riset agar tidak hanya berhenti di tahap publikasi, melainkan mampu mengubahnya menjadi produk inovatif yang memiliki nilai tambah nyata di masyarakat,” ujarnya.
Endah mengatakan, sesi talkshow bersama alumni yang bekerja di start-up akan berbagi dan membahas tentang pengalaman mereka dalam mengembangkan ide inovatif hingga menjadi bisnis besar yang mampu bersaing di pasar global.