JABAR EKSPRES – Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Kabupaten Bekasi mendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie pada Pilkada Jabar 2024.
Ketua HWDI Kabupaten Bekasi, Rani Mei Lestari mengapresiasi kedatangan calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu dalam acara silaturahmi Kaum Disabilitas di Cikarang, Minggu (27/10/2024).
Ia mengungkapkan, pihaknya merasa istimewa bertemu dengan Ahmad Syaikhu selaku sosok calon pemimpin Jawa Barat.
“Terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberi kesempatan untuk kami bisa hadir di sini, bisa bersilaturahmi, tentunya kami ingin sekali menyampaikan banyak hal, harapan besar untuk penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas khususnya di Provinisi Jawa Barat,” katanya.
Acara silaturahmi bersama Ahmad Syaikhu tersebut, kata Rani, dihadiri ratusan peserta yang berasal dari berbagai daerah di Jabar, seperti Kabupaten Bekasi, Karawang, Kota Bekasi dan Bogor.
Pada kesempatan tersebut, Rani menyampaikan harapan besar kepada Ahmad Syaikhu agar memperhatikan nasib disabilitas di Jawa Barat.
“Mudah-mudahan apa yang kita laksanakan ini akan membawa manfaat dan keberkahan untuk khususnya kami semua penyandang disabilitas, saya ingin menitipkan amanah atau harapan yang sangat besar khususnya kepada bapak, kami khususnya di Kabupaten Bekasi ini Perda Disabilitas belum disahkan, mudah-mudahan nanti bapak bisa terpilih, bisa membantu kami juga begitu juga dengan Pak Haji Faisal,” jelasnya.
Dikesempatan yang sama, Ahmad Syaikhu yang berpasangan dengan Ilham Habibie pada Pilgub Jabar 2024 bertekad membangun Jabar dengan prinsip Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh.
“Itulah yang disebut anak muda saat ini yaitu disebut prinsip kolaborasi, bersama-sama membangun Jawa Barat itu, karena kalau sendirian saja terlalu berat, makanya prinsipnya bareng-bareng, antara pemerintah provinsi dengan kabupaten, bareng-bareng antara provinsi dengan pusat, bareng-bareng antara provinsi dengan masyarakat se-Jawa Barat,” ujar Ahmad Syaikhu.
Dengan prinsip kolaborasi ini, jelas Syaikhu, akan lebih ringan mengatasi permasalahan termasuk mengatasi permasalahan yang dihadapi disabilitas.
“Apa saja yang bisa dihadapi, tadi mungkin akses civilitas, ketika kita mau ke kantor, ke berbagai fasilitas sarana dan prasarana umum, kadang-kadang kita susah kalo kantornya gak ramah disabilitas, misalnya bagi pengguna kursi roda, itu pake ya tangga, otomatis gak bisa jalan itu susah, kalaupun dinaikin, makanya perlu kantor-kantor disiapkan disamping tangga menyiapkan Trap, sehingga kursi roda dan sebagainya bisa berjalan dengan lancar,” paparnya.