Gencar Promo 60 Hari, Benarkah Aplikasi Penghasil Uang SAI Robot Pertanda SCAM?

JABAR EKSPRES – Beberapa warganet di grup diskusi Facebook menyebutkan bahwa SAI Robot tengah gencar mempromosikan produk mereka, mulai dari pembelian robot Natal level 4 hingga penawaran dengan jangka waktu 60 hari.

“SAI kapan kira² scam? Aman ngak kalau beli robot natal lv 4? Karna lumayan promonya,” tanya warganet akun @fik***.

“Udah ada promo lagi jangka 60hari ,,tetap tahan nafsu,” kata akun @sya***.

Bahkan, salah satu warganet mengungkapkan bahwa di Jawa dan Sumatra sudah banyak yang tidak dibayar, sementara di Aceh masih ada yang menerima pembayaran. Warganet menduga bahwa SAI scam secara bertahap.

“Sebagian dijawa dan sumatra sudah gak di bayar tp di aceh masih ada yg dibayar, intinya sai scam secara bertahap.” Kata @azw***.

Biasanya, aplikasi-aplikasi yang mengklaim sebagai penghasil uang dengan kedok investasi mengalami scam atau penipuan secara serentak di seluruh Indonesia, yang menyebabkan kepanikan massal di kalangan penggunanya.

Beberapa warganet juga melaporkan bahwa mereka sudah tidak bisa melakukan penarikan di aplikasi SAI Robot. “iya bng punya saya jga sama gbisa narik udh semingguan,” kata akun @ris***.

BACA JUGA: Prediksi Akurat Kapan Aplikasi SAI Robot Bakal SCAM

Tanggapan Pakar Soal Aplikasi SAI Robot

Roy Shakti, seorang pakar kartu kredit yang aktif di media sosial, mengungkap fakta-fakta tentang investasi bodong.

Ia menyatakan bahwa SAI adalah aplikasi Ponzi yang modus operandi-nya adalah menyewakan robot.

“SAI ini adalah APK Ponzi yang modusnya adalah menyewakan robot. Robot yang kaya robot pelayanan,” kata Roy dikutip dari video yang diunggah di akun TikTok @edukasiroyshakti, (23/9/2024).

Ponzi ini kini sangat kreatif dalam menciptakan narasi yang seolah-olah menghasilkan keuntungan, sehingga korban mudah percaya.

“Nah kalau saya melihat aplikasinya modusnya ini adalah template yang sudah dipake oleh puluhan aplikasi yang sudah scam ya cumin diganti tampilan aja tapi isinya sama persis plek ketiplek,” ujarnya.

Ada aplikasi dengan modus serupa yang telah merugikan banyak korban, seperti kasus Medizaa yang berkedok penyewaan alat kesehatan.

Modus ini dimulai dengan memberikan iming-iming kepada investor untuk menyewa alat kesehatan, dengan harga mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan