“Hal ini tak ayal menimbulkan tantangan baru bagi para pengajar untuk dapat memposisikan Bahasa Inggris sebagai Bahasa global yang dimiliki tak hanya oleh satu atau beberapa bangsa saja, melainkan oleh banyak orang dengan beragam identitas yang dimilikinya,” kata Prof. Utami.
Sesuai dengan tema yang diusungnya, konferensi yang berjalan selama tiga hari diharapkan dapat betul-betul menyuarakan beragam ide besar dan segar yang dapat membawa perubahan positif terhadap perkembangan ilmu pengajaran bahasa Inggris dan juga linguistik terapan baik secara nasional maupun global. (*)