JABAR EKSPRES – Masalah transportasi di Kota Bogor selama satu dekade terakhir menjadi sorotan utama pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor urut satu, Sendi Fardiansyah dan Melli Darsa.
Menurut Sendi-Melli, banyak hal yang belum terurus dengan baik, khususnya terkait kemacetan yang tak kunjung terselesaikan dan minimnya integrasi transportasi publik yang efisien.
Selama 10 tahun terakhir, Bogor memang telah mencoba menerapkan beberapa kebijakan transportasi seperti Sistem Satu Arah (SSA) dan layanan Biskita. Namun, hasilnya belum menunjukkan perubahan yang signifikan.
BACA JUGA: Ini Program Unggulan Dokter Rayendra – Eka Maulana untuk Kaum Perempuan di Kota Bogor
Sendi Fardiansyah menyoroti bagaimana SSA hanya bersifat sementara dan bahkan menyebabkan kemacetan di titik-titik lain yang tidak diprioritaskan.
“Kemacetan masih menjadi masalah besar, terutama pada jam sibuk dan akhir pekan di pusat kota. Sistem Satu Arah hanya memindahkan masalah dari satu titik ke titik lain, dan ini bukan solusi jangka panjang yang efektif,” kata Sendi pada Senin, 21 Oktober 2024.
Selain itu, peluncuran moda transportasi berjenis Bus Rapid Transit (BRT), Biskita Transpakuan, juga dianggap masih belum terlalu efektif mengurai soal kemacetan.
“Rutenya masih terbatas. Keberlanjutan subsidi dari Kemebhub juga masih perlu kita hitung dalam kerangka fiskal 5 sampai 10 tahun ke depan. Ini jadi tantangan,” ungkap Sendi.
Pasangan ini juga menyoroti minimnya integrasi transportasi antara Angkutan Perkotaan (Angkot) , Biskita, dan kereta Commuter Line.
“Warga Bogor masih kesulitan untuk berpindah antarmoda transportasi. Angkot dan Biskita belum terintegrasi dengan kereta, padahal banyak warga yang menggunakan commuter line untuk bekerja di Jakarta,” tutur Sendi.
Program Bogor 15 Menit
Untuk mengatasi masalah ini, Sendi-Melli mencetuskan program “Bogor 15 Menit” yang berbasis pada layanan terpadu transportasi publik ramah lingkungan dan teknologi pintar.
Solusi ini dirancang untuk menciptakan sistem transportasi terintegrasi yang memudahkan warga Kota Bogor berpindah dari satu moda transportasi ke moda lainnya.
Program Bogor 15 Menit akan menggabungkan moda transportasi seperti Angkot, Biskita, dan kereta commuter line dengan tiket terintegrasi berbasis digital, yang bisa diakses melalui satu aplikasi mirip dengan sistem yang sukses diterapkan di Copenhagen dan London, sehingga akses ke seluruh penjuru Kota Bogor dapat dijangkau hanya dalam 15 menit.