Realisasi Pajak Capai 83 Persen, Kepala Bapenda KBB Optimis Target Tercapai

JABAR EKSPRES – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengklaim realisasi pajak di wilayahnya mengalami kenaikan signigikan.

Berdasarkan data dari Bapenda Bandung Barat, realisasi pajak di KBB tahun 2024 hingga triwulan tiga mencapai 83 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp571 miliar.

Kepala Bapenda Kabupaten Bandung Barat, Dudi Prabowo mengatakan, hingga 16 Oktober 2024 sekiranya terdapat sepuluh objek pajak yang mengalami kenaikan signifikan.

“Hingga 16 Oktober 2024 realisasi pajak hotel mencapai 81,68 persen dari target sebesar Rp32 miliar. Sementara itu, realisasi pajak restoran mencapai 81,33 persen dari target sebesar Rp65 miliar,” katanya saat dikonfirmasi, Minggu (20/10/2024).

Secara rinci, dikatakan Dudi, untuk realisasi objek pajak hiburan mencapai 74,87 persen dari target sebesar Rp17 miliar dan realisasi pajak reklame mencapai 81,62 persen dari target sebesar Rp4,5 miliar.

Sementara realisasi pajak penerangan jalan sebesar 85,76 persen dari target Rp75 miliar dan realisasi pajak parkir sebesar 6,57 persen dari target sebesar Rp17 miliar.

“Untuk realisasi pajak air tanah mencapai 77,95 persen dari target sebesar Rp37 miliar. Sedangkan realisasi pajak mineral bukan logam dan bantuan mencapai 43,22 persen dari target sebesar Rp3,5 miliar,” katanya.

“Serta realisasi pajak untuk PBB mencapai 92,63 persen dari target sebesar Rp120 miliar dan realisasi pajak BPHTB mencapai 88,06 persen dari target Rp200 miliar,” sambungnya.

Ia menambahkan, memasuki awal Oktober 2024 realisasi pajak berada di angka 83,79 persen. Jika melihat itu, pihaknya optimis menginjak bulan Desember 2024 realisasi pajak bisa mencapai 100 persen.

Apalagi pertumbuhan ekonomi pasca pandemi lanjut dia, cukup berpengaruh terhadap realisasi pajak tahun 2024. Hal tersebut terlihat dari progress realisasi pajak di Kabupaten Bandung Barat.

“Jadi seiring dengan pertumbuhan ekonomi juga yang semakin membaik dan beberapa sektor baru tumbuh dan itu menjadi pekerjaan kita untuk mendata WP yang baru,” katanya.

“Apalagi sekarang akses ke tempat wisata dengan adanya kereta cepat memberikan kontribusi untuk sejumlah objek pajak khususnya kawasan wisata,” tandasnya. (Wit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan