Ecovillage Tarumajaya, Menjaga Hulu Sungai Citarum Tetap Lestari

Ecovillage Tarumajaya Bandung memiliki kiprah penting dalam keberlanjutan lingkungan. Ia menjaga agar hulu Sungai Citarum tetap lestari.

Hendrik Muchlison, Jabar Ekspres. 

Ecovillage Tarumajaya ada di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Desa dengan luas sekitar 2.743 hektar itu ada di kaki Gunung Wayang.

Udaranya masih cukup segar, suhunya juga masih agak dingin. Maklum kampung itu jauh dari hiruk-pikuk perkotaan yang penuh polusi asap kendaraan. Dan tergolong kampung yang ada di kawasan dataran tinggi. Ada di ketinggian antara 1575 – 1584 mdpl.

Desa yang masuk bagian Kampung Berseri Astra (KBA) itu dikelilingi pemandangan alam pegunungan yang asri dan menawan. Sebagian wilayah kampung itu juga merupakan kawasan perkebunan teh. Lokasi kampung itu juga tidak jauh dari kawasan Kebun Teh Pangalengan yang ikonik.

Rumah warga juga masih cenderung sederhana. Meski memang sudah banyak yang berdinding bata. Sebagian besar warganya adalah petani sayur, hingga buruh perkebunan teh. Tidak sedikit warganya juga berternak sapi perah.

 

Peran Penting Sungai Citarum

 

Di balik ke asrian dan sejuknya itu, Ecovillage Tarumajaya ternyata memiliki peran penting. Di desa itu terdapat Situ Cisanti yang merupakan hulu atau titik 0 kilometer Sungai Citarum.

Situ dengan luas sekitar 5 hektar itu menampung air dari tujuh mata air. Yaitu Pangsiraman, Cikoleberes, Cikawadukan, Cikahuripan, Cisadana, Cihaniwung, dan Cisanti. Air di situ yang memiliki rata-rata kedalaman air 2,5 meter itulah kemudian mengalir ke Sungai Citarum.

Sungai Citarum sendiri merupakan sungai yang penting bagi warga Jawa Barat maupun warga Jakarta. Itu adalah sungai terpanjang di Jawa Barat. Sungai dengan panjang sekitar 297 kilometer melintasi sekitar 13 kota kabupaten.

Di sungai itu setidaknya ada 3 bendungan. Yaitu Bendungan Saguling, Cirata dan Jatiluhur. Bendungan-bendungan itu tentu memiliki peranan penting bagi kehidupan masyarakat. Mulai dari untuk irigasi pertanian, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), hingga sumber air baku. Bahkan PAM Jaya juga mengandalkan air dari Jatiluhur untuk memenuhi hampir 80 persen penduduk di Jakarta. Tentu akan menimbulkan dampak besar bagi kehidupan masyarakat jika Sungai Citarum kering.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan