Sambut Pilwakot Bandung, Pemkot Dorong Cawalkot Soroti Isu Lahan Kritis

JABAR EKSPRES  – Program penghijauan lahan kritis, khususnya di Kawasan Bandung Utara (KBU) mesti jadi sorotan berbagai pihak. Terutama para Calon Wali Kota Bandung. Hal tersebut diharapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersamaan momentum pilkada.

Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara menyebutkan, adapun rencana penghijauan telah mencakup desain vegetasi yang dibutuhkan. Secara keseluruhan, terdapat kebutuhan sebanyak lebih dari 7.800 pohon.

Ribuan pohon yang akan ditanam di area seluas 6,9 hektar lahan kritis yang. Wilayahnya terbagi ke dalam dua lokasi yakni Blok A di Kawasan Taman Kehati dan Blok B di Kawasan Kanhay Kecamatan Cibiru.

Rencananya, kata Koswara, kegiatan ini juga akan berkolaborasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menghadirkan seluruh pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung dalam upaya komitmen para calon dalam mendukung konservasi berkelanjutan.

“Jumlah pohon akan diinventarisir lebih lanjut. Kami akan menyusun surat resmi terkait lokasi lahan kritis dan luasnya,” ungkap Koswara saat memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Penghijauan Lahan Kritis di Balai Kota Bandung, belum lama ini.

“Serta memberi kesempatan kepada pihak-pihak yang ingin berkontribusi untuk menanam pohon sesuai dengan kapasitas mereka,” imbuhnya.

Dia menambahkan, kegiatan tersebut bakal diselenggarakan pada hari terakhir masa kampanye, Sabtu, 23 November 2024. Pemkot mengajak komunitas, pengusaha, lembaga pendidikan, hingga pesantren untuk turut serta dalam kegiatan menanam di lahan kritis.

Dalam program itu, Koswara juga menekankan, pentingnya keterlibatan perusahaan. Hal tersebut bisa melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

“Untuk lahan kritis, terutama di sempadan sungai dan lokasi lainnya, kami akan mempersiapkan program CSR yang menyasar penghijauan,” tegasnya.

Koswara menjelaskan, program tersebut tidak hanya berfokus pada aksi penanaman, melainkan juga mencakup pemeliharaan agar pohon yang ditanam dapat tumbuh dengan baik.

“Setiap pohon akan dilengkapi barcode untuk memudahkan pemantauan dan pendataan, sehingga kita bisa memastikan keberlanjutan program ini,” pungkasnya. (Zar)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan