Saat ini, DP3AP2KB melalui P2TP2A terus memantau kondisi para korban dan merencanakan terapi lebih lanjut. Namun, banyak anak-anak yang masih enggan kembali ke sekolah karena trauma yang mereka alami.
“Kami sudah berusaha membujuk mereka untuk sekolah, tapi mereka masih teringat peristiwa itu, terutama saat mengingat seragam mereka yang tertimpa akibat reruntuhan,” jelas Yukie.
Trauma healing ini diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama, terutama karena kondisi psikologis para korban masih sangat rentan dan sering teringat kejadian yang menimpa mereka.
“Trauma healing ini mungkin akan memakan waktu yang cukup panjang, mengingat kondisi para korban, terutama anak-anak, yang masih sering teringat kejadian tersebut,” tutup Yukie. (Mong)