JABAR EKSPRES – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Provinsi Jawa Barat (Walhi Jabar), menilai bahwa nampaknya saat ini pemerintah belum serius dalam menangani persolan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti.
Hal ini dapat dilihat, Seiiring dengan tidak adanya upaya pengurangan khusunya sampah organik yang dikirim dari wilayah Bandung Raya ke TPAS yang terletak di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tersebut.
“Padahal sudah ada dokumen yang disepakati dan ditandatangi oleh kepala daerah (di Bandung Raya) atau wakilnya, bahwa sampah organik dilarang dibuang ke TPA (Sarimukti). Tapi faktanya kita lihat kondisi nya malah makin buruk,” ujar Manajer Divisi Pendidikan Walhi Jabar, Jefry Rohman saat dikonfirmasi, Jum’at (11/10).
BACA JUGA: Sisternet Goes to Campus Ajak Ratusan Mahasiswi UMY Bersiap Menjadi Pemimpin Masa Depan
Saat ini, kata Jefry, pemerintah melalui surat edaran Sekretaris Daerah Jawa Barat (Sekda Jabar) kembali mengeluarkan komitmen kesepakatan yang serupa yakni pengurangan volume dan sampah organik ke Sarimukti.
Namun menurutnya, jika hal ini kembali dilakukan dengan cara tidak konsistensi, maka akan semakin memperburuk kondisi Sarimukti.
“Ritase pembuangan sampah ke TPA Sarimukti nantinya akan tetap bertambah, sampah organik juga tetap dibuang. Jadi kenapa semua itu bisa terjadi? Jawabannya sederhana pemerintah di semua lini yang terkait dengan isu ini tidak serius dalam menyelesaikan persoalan ini,” kata Jefry.
BACA JUGA: Perkuat Sinergitas Mesin Partai, Ahmad Syaikhu Harapkan Bogor jadi Basis Kemenangan ASIH
Maka dari itu, Jefry berharap dalam persolan ini ada komitmen dan konsistensi yang betul-betul dilakukan oleh pemerintah khususunya Bandung Raya.
“Karena sudah jelas sampah organik itu kadar airnya tinggi dan mudah terdegradasi oleh alam, jadi bisa dilakukan oleh siapa saja. Dan upayanya adalah bagaimana menyelesaikan sampah organik ini yang paling efektif dan efisien,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengaku hingga saat ini terus melakukan langkah dan upaya pengurangan volume sampah yang dikirim dari wilayah Bandung Raya ke Sarimukti.
BACA JUGA: Demi Masyarakat dan Lingkungan, Industri Tambang Batubara Wajib Berkomitmen!