JABAR EKSPRES – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali ke Butler County, Pennsylvania untuk menyampaikan orasi politiknya, Sabtu (5/10).
Setelah sebelumnya, ia mengalami insiden penembakan di wilayah tersebut pada Sabtu (13/7) lalu.
“Malam ini, saya kembali ke Butler di tengah tragedi dan kepedihan terjadi untuk menyampaikan pesan sederhana kepada warga Pennsilvania dan warga Amerika,” ujar Trump, melansir New York Post, Senin (7/10/2024).
Didampingi petinggi Make America Great Again (MAGA), Trump berharap menjelang pemilihan presiden kali dapat menggerakkan pendukungnya. Terutama yang berada di negara bagian, untuk membuktikan bahwa ia dan gerakannya lebih hidup dari sebelumnya.
BACA JUGA:Kekerasan dan Eksploitasi Anak di Jawa Barat Capai 3.877 Kasus
“Gerakan kita untuk menjadikan Amerika hebat lagi (MAGA) semakin kuat, lebih bangga, lebih bersatu, lebih bertekad, dan lebih dekat dengan kemenangan daripada sebelumnya,” kata dia di hadapan para pendukungnya.
Dihadiri puluhan ribu pendukungnya yang dilaporkan datang beberapa jam lebih awal, sebelum kedatangan Calon Presiden Amerika Serikat tersebut. Trump optimis memenangkan pertarungan di pemilu kali ini.
“Saya tidak pernah menyerah, saya tidak akan pernah menyerah, saya tidak akan pernah patah, saya tidak akan pernah menyerah. Bahkan saat menghadapi kematian itu sendiri,” ujar Trump.
“Kita akan membuat Amerika hebat kembali, kita akan memenangkan pemilu, dan kita akan memenangkannya,” sambungnya.
BACA JUGA:Guru Honorer Berkeluh Kesah, Farhan Janjikan Solusi Tingkatkan Kesejahteraan
Di sela orasinya, Trump kembali mengenang tragedi yang terjadi tiga bulan lalu itu. Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang segera bertindak, saat insiden penembakan berlangsung.
“Tepat 12 minggu yang lalu, di tempat ini, seorang pembunuh berdarah dingin ingin membungkam saya dan membungkam gerakan terbesar,” ujarnya.
“Namun, berkat campur tangan Tuhan dan anugerah Tuhan, penjahat itu tidak berhasil mencapai tujuannya. Tidak berhasil mendekat, ia tidak menghentikan gerakan kami. (bahkan) ia tidak mematahkan semangat kami,” imbuhnya.
Setelah sepuluh menit berpidato, Trump berhenti sejenak untuk memberi penghormatan terakhir kepada seorang seorang warga, Corey Comperatore, yang tewas dalam insiden tersebut.