JABAR EKSPRES – Suasana di lahan pertanian RW 13, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, mendadak berubah ketika para petani yang sedang bekerja dikejutkan oleh kedatangan Calon Wali Kota Cimahi nomor urut 1, Dikdik S Nugrahawan.
Tak disangka, calon pemimpin kota tersebut rela turun langsung ke ladang, sebuah pemandangan yang jarang mereka temui dari pejabat sebelumnya.
“Iya, kaget. Baru pertama kali ada calon Wali Kota datang, rela masuk ke lahan kotor ini. Pak Dikdik mau lihat langsung keadaan petani,” ujar Adang (52), seorang petani di lokasi baru-baru ini.
Adang bersama dua rekannya menggarap sekitar 700 tumbak lahan yang ditanami berbagai sayuran, seperti pakcoy dan sosin hijau.
“Tadi Pak Dikdik datang melihat bagaimana cara kami bertani. Kalau soal pertanian di Cimahi, banyak masalahnya, terutama soal air. Sekarang sulit sekali dapat sumber air untuk mengairi lahan,” ungkap Adang.
BACA JUGA: Banyak Aplikasi Scam, Pecinta Ponzi Mulai Ubah Strategi
Selain masalah air, Adang juga menyoroti sulitnya akses pupuk bersubsidi yang sangat dibutuhkan para petani.
“Pupuk juga susah didapat. Kami bahkan tidak mendapat jatah pupuk subsidi, padahal penting sekali untuk kegiatan pertanian,” tambahnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Dikdik berjanji akan memperhatikan nasib para petani jika terpilih sebagai Wali Kota.
“Mudah-mudahan saya terpilih, sehingga bisa lebih memperhatikan kesejahteraan petani, termasuk memastikan ketersediaan air dan pupuk subsidi,” ujar Dikdik.
Ia mengakui, perhatian terhadap sektor pertanian di Cimahi memang perlu ditingkatkan, terlebih karena luas lahan pertanian yang semakin terbatas.
BACA JUGA: Meski Kemahalan, Saksi Sebut PT Timah Tetap Setujui Kerja Sama 5 Smelter
“Lahan pertanian di Cimahi sangat sedikit, dan itu berpotensi memicu krisis pangan jika tidak ditangani dengan baik,” kata Dikdik.
Untuk mengatasi masalah ini, Dikdik yang berpasangan dengan calon Wakil Wali Kota Cimahi, Bagja Setiawan, telah menyusun sejumlah strategi dalam visi-misinya pada Pilkada Cimahi 2024.
Salah satunya adalah menjalin kerja sama dengan daerah-daerah sekitar yang lebih banyak memiliki lahan pertanian, seperti Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kabupaten Bandung.