BANDUNG – Jakarta Doodle Fest (JDF), sebuah ajang selebrasi seni visual yang digawangi oleh media TFR News dengan tema baru “Art to Cart” hadir di kampus ITB Kota Bandung, Kamis 3 Oktober 2024.
Tema baru ini bertujuan mengangkat pentingnya bagi para seniman untuk tidak hanya berkarya, tetapi juga untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari karya mereka. Karenanya, program-program yang ditampilkan dalam JDF 2024 pun banyak yang mengangkat isu tersebut.
Di antaranya merupakan roadshow ke berbagai sekolah dan fakultas seni di Indonesia yang tahun ini mengunjungi Jakarta, Bandung, dan Malang.
Second stop dari rangkaian art school roadshow tahun ini bertempat di Bandung, Jawa Barat, lebih tepatnya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan menggandeng Keluarga Mahasiswa Seni Rupa (KMSR) Fakultas Seni Rupa & Desain (FSRD) ITB dan didukung oleh MR.DIY sebagai sponsor.
Roadshow yang bertajuk “From Shelf to Self-Expression: Exploring Ready-made” ini dilangsungkan pada Kamis, 3 Oktober 2024 dengan menghadirkan mentor Heru Hikayat selaku kurator seni rupa serta REEXP (Recycle Experience) by Evan Driyananda dan Attina Nuraini, duo seniman yang berkarya dengan menggunakan benda sehari-hari.
“Rangkaian program JDF memang diperuntukkan untuk komunitas seni visual, dan kita paham bahwa mahasiswa dan pelajar adalah bagian besar dari komunitas itu. Karenanya, sejak tahun lalu kita konsisten roadshow mengunjungi kampus-kampus di Indonesia. Ini pun kedua kalinya kami hadir di Bandung,” ujar cofounder JDF dan TFR News Mandy CJ yang ikut ke Bandung.
Seperti pada tahun sebelumnya, sesi art school roadshow di Bandung ini kembali bekerja sama dengan KMSR FSRD ITB. Pasalnya, FSRD ITB sendiri pun konsisten mencetak para pelaku seni yang membanggakan di kancah nasional dan internasional.
Bahkan, para lulusannya terus aktif berkarya hingga kini. Salah satunya terbukti dengan berlangsungnya pameran “Milestone” pada bulan lalu yang diikuti oleh puluhan alumni Seni Rupa ITB dari berbagai generasi.
“Harapan kami, peserta mendapatkan pemahaman baru mengenai batasan apa saja yang dapat disebut sebagai sebuah karya. Peserta mendapatkan sudut pandang baru akan benda keseharian. Peserta juga lebih menaruh perhatian pada hal-hal remeh, terbiasa mengeksplorasi ide menarik dari benda-benda tersebut, dan lebih mengapresiasi hal-hal banal di lingkungan sekitar,” ujar mahasiswa yang menjadi perwakilan KMSR FSRD ITB.