JABAR EKSPRES – Belakangan ini, ramai diperbincangkan mengenai aplikasi BLK yang diduga sebagai penipuan (scam). Saat pertama kali mencoba mengakses situs BLK, website-nya masih dapat diakses dengan baik.
Namun, ada satu hal yang mengganggu: proses pendaftarannya mengharuskan pengguna memasukkan kode undangan. Jika tidak memiliki kode ini, pendaftaran tidak bisa dilanjutkan. Ini adalah salah satu ciri umum dari aplikasi berjenis Ponzi atau penipuan.
Biasanya, sistem ini memang mensyaratkan kode undangan agar anggota baru bisa masuk, tetapi kode tersebut sulit ditemukan. Bahkan, saya mendapati bahwa banyak anggota BLK tidak mempromosikan kode undangan secara terbuka di media sosial, mungkin karena takut dibongkar oleh para konten kreator yang sering membahas penipuan, seperti saya.
Baca Juga:Pendaftaran PPPK 2024 Resmi Dibuka, Ini Cara Daftar dan Formasi Lengkapnya, Apakah Terbuka untuk Umum?Siap Menjadi Anggota KPPS? Simak Contoh Soal dan Kunci Jawaban Tes Wawancara KPPS Pilkada 2024 yang Bikin Kamu Lolos
Dari informasi yang saya dapat saat ini banyak anggota yang menyatakan bahwa mereka sudah tidak bisa menarik uang dari aplikasi tersebut dan malah dipaksa untuk melakukan top-up tambahan agar bisa menarik dana. Ini adalah modus lama yang sering digunakan aplikasi penipuan sebelum akhirnya kabur total.
Ini adalah salah satu taktik terakhir yang dilakukan oleh aplikasi penipuan sebelum akhirnya hilang tanpa jejak, meninggalkan para korban dengan kerugian besar.
Bagi kalian yang masih menggunakan aplikasi BLK, saran saya jangan lagi melakukan deposit. Meskipun di akun kalian terlihat ada saldo besar, itu hanyalah angka di layar. Uang sebenarnya sudah dibawa kabur oleh pengelola aplikasi. Jadi, daripada menambah kerugian lebih besar, lebih baik berhenti dan tidak tergoda untuk melakukan top-up lagi.
Bahkan jika saldo di aplikasi kalian mencapai miliaran, itu hanyalah ilusi. Jangan percaya lagi pada aplikasi ini, karena uang asli kalian sudah hilang. Pengalaman ini menjadi pelajaran penting bahwa sistem Ponzi hanya menguntungkan sebagian kecil orang, sementara mayoritas pengguna terutama yang bergabung belakangan hanya menjadi korban.
