Banyak perbedaan pendapat dalam memaknai hati sehat ini, dan definisi yang terbaik dari berbagai pendapat ini adalah definisi yang merangkum tentang hati yang terbebas dari setiap syahwat, selamat dari setiap keinginan yang bertentangan dari perintah Allah, selamat dari setiap syubhat(kerancuan) pemikiran yang menyimpang dari khabar dari Allah.
Hati ini selamat dari peribadatan kepada selain Allah, hati yang selamat dari berhukum kepada selain hukum Rasul-Nya, hati yang selamat dari mahabbah (kecintaan) selain kepada Allah, hati yang selamat dari khauf(takut) dan raja’(berharap) kepada selain Allah, hati yang selamat dari bertawakal kepada selain Allah.
Jika ia mencintai, maka ia mencintai karena Allah, jika dia membenci, maka dia membenci karena Allah, jika ia memberi, maka dia memberi karena Allah, jika dia menolak, maka dia menolak karena Allah, selalu terpengaruh dengan keridhaan Allah dalam segala hal dan selalu jauh dari hal-hal yang dimurkai oleh Allah.
Sehingga hati selalu terikat untuk menjadikan syariat sebagai panutan dalam setiap perkataan dan perbuatannya, sehingga yang menjadi al-Hakim adalah Allah ﷻ
Allah ﷻ berfirman:
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian bersikap mendahului Allah dan Rasul-Nya, bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mahamen dengar lagi Maha mengetahui.”(QS. al-Hujurat: 1)
Yakni, janganlah kalian berkata sebelum beliau mengatakan, janganlah kalian berbuat sebelum beliau memerintahkan. Oleh sebab itu, sebagian salaf berkata, Tidaklah suatu perbuatan, betapa kecilnya dia, kecuali akan dihadapkan pada dua pertanyaan; mengapa dan bagaimana?
Sesungguhnya orang-orang yang beriman (sempurna imannya) ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Allahlah mereka bertawakal (berserah diri).” (QS. al-Anfal: 2)
3. Hati yang Sakit
Adalah hati yang memiliki kehidupan akan tetapi juga mengandung penyakit. Dimana ada unsur yang menghidupkan hati, di situ juga ada unsur yang mematikan hati.
Ada kecintaan, keimanan, keikhlasan dan tawakal kepada Allah, akan tetapi di situ juga ada rasa cinta, tamak, kesombongan dan sikap bangga diri yang berasal dari hawa nafsu.