JABAR EKSPRES – Perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pengolah limbah B3 medis ramah lingkungan, yakni PT Jasa Medivest kini tengah genjot inovasi pengolahan limbah melalui optimalisasi mesin insinerator .
Perusahaan pengelola limbah B3 medis yang memiliki kapasitas maksimal 24 ton per hari, lewat optimalisasi in kini mampu mengolah limbah B3 medis dan B3 industri sejumlah 55 kode limbah dari sebelumnya hanya 14 kode limbah, itu pun hanya fokua pada B3 medis saja.
“Jika hanya berfokus pada pengolahan limbah B3 Medis saja akan terjadi kejenuhan bisnis. Maka, melalui optimalisasi mesin insinerator ke-2 di plant dawuan ini, kami akan mampu mengolah limbah B3 medis dan B3 industri sejumlah 55 kode limbah, tentu ada standar proporsi limbah yang perlu dilakukan,” Direktur PT Jasa Medivest, Beni Cahyadi dalam keterangan resminya, Senin (30/9/2024).
Diakui Beni, insiasi optimalisasi mesin pengolah limbah B3 medis sudah diusung sejak Tahun 2023, dimulai dengan persetujuan dari Para Pemegang Saham PT Jasa Medivest, persetujuan teknis dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, perakitan alat pre-treatment (mixing tank) yang jadi prasyarat pemenuhan standar terhadap rekayasa engineering.
Pengujian objektif terhadap proses pengolahan dan hasil baku mutu emisi pun telah dilakukan oleh pihak laboratorium tersertifikasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
“Kini, PT Jasa Medivest tinggal menunggu terbitnya Surat Kelayakan Operasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, untuk segera mampu mengolah limbah B3 industri di Provinsi Jawa Barat,”katanya.
Soal peluang kedepan, PT Jaaa Medivest optimis, dengan optimalisasi mesin ini pengembangan usaha mereka akan berlangsung optimal. Saat ini PT Jqsa Medivest sendiri telah menyepakati peluang tersebut bersama mitrastrategis seperti BRI
“Kami melihat adanya potensi pengembangan usaha yang strategis, PT Jasa Medivest telah membuktikan komitmen professional selama belasan tahun dan peluang besar mengenai pengelolaan limbah B3 secara proper di Indonesia tentunya menjadi dasar pemikiran BRI untuk menyokong pembiayaan berupa kredit investasinya,” ujar Pimpinan Cabang BRI (Persero) Tbk Kiaracondong,Dhinar Adi Nugroho