JABAR EKSPRES, BANDUNG – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Triadi Machmudin meminta kepada kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Camat setempat untuk terus melakukan penertiban di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
Hal ini dilakukan, sebab berdasarkan Informasi yang didapat, setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melakukan penataan bangunan, kini pedagang kaki lima (PKL) kembali bermunculan di kawasan tersebut dengan menggunakan sepeda motor.
“Ya itu nanti bisa kerja sama dengan Satpol PP untuk penertiban. Jadi sebenarnya hal seperti itu (PKL kembali bermunculan) kita kadang lakukan pembiaran, dan kalau mereka sudah nyaman kan repot padahal mereka langgar aturan,” ujarnya di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (26/9).
BACA JUGA:Lanjutan Kasus Doni Salmanan, Kejari Kabupaten Bandung Sita Uang Miliaran hingga Mobil Sport
Agar hal ini dapat segera diselesaikan, Bey meminta kepada pemerintah daerah setempat, khususnya Kabupaten Bogor untuk terus melakukan langkah agar para PKL tersebut tidak semakin menjamur.
“Jadi setelah Pak Bupati tertibkan, tidak perlu oleh Pak Bupati lagi. Tapi oleh Satpol PP dan camat untuk terus mengingatkan, karena kalau sudah nyaman itu repot,” ungkapnya.
Oleh karenanya, dengan cara ini Bey beharap semua PKL yang berjualan di kawasan Puncak dapat mematuhi aturan yang berlaku.
“Jadi kita harus biasakan tegakkan aturan supaya mereka berjualan pada tempatnya,” imbuhnya.
BACA JUGA:Tak Hanya Direktur Kementerian ESDM, KPK Periksa Nama-nama Berikut Terkait AGK
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab ) Bogor terus melakukan penataan di kawasan wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Memasuki hari ketiga, penertiban PKL itu kembali diwarani kericuhan. Berdasarkan video yang beredar, pedagang dan petugas di lapangan terlihat saling pukul.
Kepala Bidang Ketertiban Umum (Kabid Tibum) Satpol PP Kabupaten Bogor, Rhama Kodara mengatakan, kericuhan itu dikarenakan adanya salah satu pedagang yang menolak WC dan kamarnya dibongkar oleh petugas.
“Jadi di area gantole petugas sedang membersihkan sisa penertiban kemarin, namun disitu ternyata ada WC dan kamar yang memang perlu dibongkar,” ujarnya kepada media beberapa waktu lalu.