JABAR EKSPRES – Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo bersama Ketua Viking Persib Club dan perwakilan suporter Bobotoh mengunjungi korban pengeroyokan bernama Irfan (42), seorang Steward yang masih menjalani perawatan di RSUD Otista, Soreang.
Dalam insiden kericuhan yang terjadi setelah pertandingan Persib melawan Persija, sembilan steward terluka, delapan diantaranya telah pulang dan menjalani rawat jalan, sementara satu orang masih dalam perawatan intensif.
“Hari ini kami mengunjungi Saudara Irfan yang masih dirawat. Kemarin ada sembilan korban yang berobat, delapan sudah pulang, dan satu masih dirawat. Kami berkomunikasi langsung dengannya, dan kita doakan agar segera pulih,” kata Kusworo, Rabu (25/9).
Kusworo menambahkan bahwa Polresta Bandung saat ini tengah melakukan penyelidikan terhadap suporter yang melakukan kekerasan tersebut. Beberapa pelaku sudah teridentifikasi, dan satu orang telah ditangkap.
BACA JUGA: Meriahkan Hari Jadi Kota Bandung ke-214, Kelurahan Margasari Gelar Beragam Perlombaan
“Kami baru amankan satu pelaku, yang lain masih dalam pengejaran,” jelasnya.
Kusworo juga memberikan imbauan agar suporter tidak menjadi beban bagi tim yang mereka dukung.
“Suporter yang baik adalah suporter yang memberi dukungan, bukan menimbulkan masalah. Kekerasan yang dilakukan oknum harus diberi pelajaran agar tidak diikuti oleh yang lain,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Viking Persib Club (VPC), Tobias Ginanjar, yang juga turut mengunjungi korban, menyatakan permintaan maaf atas nama Bobotoh.
“Kami memohon maaf kepada korban dan turut bersimpati. Tindak kekerasan tidak bisa dibenarkan,” ujar Tobias.
BACA JUGA: KPU Bandung Barat Tunggu Partai dan DPRD dalam Proses PAW Sundaya
Ia juga mengapresiasi langkah cepat kepolisian dalam menangani kericuhan pada malam kejadian.
“Alhamdulillah, penanganan situasi oleh Polresta Bandung cepat dan persuasif, sehingga tidak menimbulkan korban yang lebih banyak,” tambahnya.
Tobias menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menghalangi proses hukum jika ada anggota Bobotoh yang terbukti terlibat.
“Kami siap bersikap kooperatif, dan jika ada anggota yang terlibat, kami tidak akan membela, serta akan memberikan sanksi internal,” katanya.
Tobias juga mengakui bahwa insiden ini menjadi bahan introspeksi bagi semua pihak, baik suporter, manajemen, maupun pengelola pertandingan, agar peristiwa serupa tidak terulang.