JABAR EKSPRES – Saat ini muncul kembali sebuah aplikasi yang mengklaim bisa menghasilkan uang, yaitu FTA AI. Aplikasi ini menawarkan layanan sewa robot untuk menghasilkan profit.
Setelah aplikasi serupa, XFA AI, terbukti sebagai scam dan tumbang akibat pemblokiran oleh pemerintah karena dugaan skema Ponzi, kini hadir FTA AI yang menimbulkan tanda tanya besar, apakah ini benar-benar platform yang legal atau hanya scam yang menyamar?
FTA AI, yang baru diluncurkan sekitar 14 September, menawarkan berbagai layanan sewa alat dan robot seperti pendahulunya, XFA AI, serta platform sejenis seperti Sai AI dan Grapic AI.
Namun, FTA AI dianggap sangat mirip dengan XFA AI, dan spekulasi pun bermunculan bahwa pemilik kedua platform ini mungkin saja sama. Hal ini diperkuat dengan pola bisnis yang serupa dan tawaran bonus deposit yang menggiurkan.
Baca juga : Kebangkitan Aplikasi MSL dengan Nama Baru Communic8? Ini Faktanya
Mendeteksi apakah sebuah aplikasi seperti FTA AI adalah scam sebenarnya cukup mudah. Salah satu tanda yang paling jelas adalah adanya sistem komisi bertingkat, di mana pengguna yang berhasil mengajak orang lain untuk bergabung akan mendapatkan komisi mulai dari 10% hingga 1%, tergantung pada jumlah tingkat.
Jika dihitung, total komisi yang ditawarkan mencapai 25%, yang menunjukkan skema Ponzi. Dalam skema ini, uang yang diperoleh oleh pengguna lama diambil dari pengguna baru, dan ketika jumlah peserta mulai berkurang, platform ini berpotensi untuk kabur.
FTA AI juga mencantumkan nama Vesto Teknologi Indonesia di dalam platformnya, menimbulkan kesan bahwa aplikasi ini berafiliasi dengan perusahaan teknologi Vesto yang berbasis di Jerman.
Namun, setelah dilakukan pengecekan, Vesto yang asli memang ada, tetapi tidak memiliki hubungan apa pun dengan FTA AI. Nama Vesto kemungkinan besar hanya dicantumkan untuk menambah kepercayaan pengguna, terutama mereka yang awam.
Salah satu indikasi lain bahwa FTA AI merupakan skema Ponzi adalah adanya janji gaji mingguan dan sistem penghargaan bertingkat untuk pengguna yang mengembangkan platform ini.
Platform seperti ini biasanya menjanjikan keuntungan besar di awal, namun pada akhirnya yang paling diuntungkan adalah para “leader” yang sudah paham seluk beluk skema seperti ini, sementara mayoritas pengguna lain akan merugi.