JABAR EKSPRES – Kemenangan Persib kontra Persija dengan skor 2-0 di Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Senin (23/9) dinodai kerusahan sejumlah oknum suporter yang turun ke lapangan. Imbas hal tersebut, Persib dihantui beberapa sanksi yang bakal dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Viral dimedia sosial soal sanksi pengurangan poin yang bakal dijatuhkan kepada tim Maung Bandung akibat insiden tersebut. Hal ini berawal dari unggahan Bek Persib, Nick Kuipers yang menuliskan status -3 dengan emoji hati yang retak.
Jabar Ekspres coba menggali terkait pengaturan pengurangan poin yang di akibatkan oleh kerusuhan suporter. Di dalam Kode Disiplin PSSI 2023, tak ada satupun bunyi yang mengindisikan terkait regulasi tersebut.
BACA JUGA: Gempa Mag 6.4 Guncang Teluk Tomini, Banggai: Tidak Berpotensi Tsunami, Warga Diminta Tenang
Persib hanya bakal di jatuhi denda secara finansial. Selain itu Maung Bandung pun dihantui menggelar pertandingan tanpa penonton maupun larangan menggelar laga di kandang sendiri.
Dalam poin Besaran Denda untuk Tingkah Laku Buruk Penonton (Sesuai dengan Pasal 70 Kode Disiplin PSSI), memasuki lapangan tanpa seizin perangkat pertandingan besaran dendanya Rp 50 juta untuk 2 sampai 5 orang. Nilai tersebut bakal jauh lebih besar berkenaan dengan banyak oknum suporter yang turun ke lapangan.
Terkait adanya isu penganiayaan Steward yang dilakukan sejumlah oknum suporter Persib, klub tuan rumah diberikan sanksi sekurang-kurangnya larangan 1 kali dilarangan menggelar pertandingan tanpa penonton plus denda Rp 25 juta.
Belum lagi pembakaran flare yang juga masuk ke dalam ranah pensanksian sekurang-kurangnya Rp 20 – 25 juta. Nilai tersebut bersifat akumulatif dan bakal mengacu pada penilaian terkait besaran pelanggaran.
Dikonfirmasi anggota PSSI Kota Bandung, Hasya, indikasi pengurangan poin akibat kerusuhan supporter sampai saat ini belum diberlakukan di Liga tertinggi Indonesia. Namun wacana ini memang tengah di godog di kalangan PSSI pusat.
“Belum ada setau saya (soal pengurang poin). Tapi memang sempat pernah jadi pembicaraan di kalangan regulator dan PSSI pusat,” katanya kepada Jabar Ekspres, Selasa (24/9).