WD Lancar, Aplikasi Grapix AI Jadi Pelarian Member XFA AI untuk Balikin Modal, Benarkah Masih Aman?

JABAR EKSPARES – Korban aplikasi XFA AI Diketahui banyak yang masuk menjadi anggota baru di aplikasi Grapix AI.

Kedua aplikasi ini memang memiliki market plan yang sama yakni mengkalim sebagai investasi teknologi AI dengan cara jual beli dan penyewaan server AI.

Selain itu, skema yang dipakai untuk memberikan keuntungan kepada membernya juga sama yakni dengan menggunakan skema ponzi.

Sesungguhnya kedua aplikasi ini sama-sama berbahaya karena berpotensi sebagai penipuan, namun karena Grapix AI masih lancar dalam penarikan atau Withdraw, maka banyak yang beralih ke aplikasi ini agar bisa mengembalikan modal yang sudah hilang di apliaksi XFA AI.

Baca juga : Info Terbaru XFA AI, Orang Dalam di Kominfo Disebut Bisa Kembalikan Dana Deposit Member, Apakah Benar?

Diduga kedua aplikasi investasi ini dibawah menejemen bandar yang sama, mengingat banyak kesamaan pola yang dipakainya.

Diduga banyak orang yang sengaja bermain di dua aplikasi ini secara bersamaan, sehingga saat salah satu rungkad atau scam, masih ada akun di aplikasi lain yang aktif menghasilkan keuntungan.

Cara main aplikasi investasi seperti inilah yang berbahaya bagi masyrakat, karena dengan mengaku mengetahui polanya, membuatnya dengan mudahnya mempengaruhi orang lain untuk ikut bergabung di aplikasi ini.

Sehingga orang-orang baru yang bergabung ini lah yang menjadi korban, karena dituntut untuk terus deposit jika ingin menghasilkan banyak keuntungan, padahal depositnya sebagian dipotong untuk membayar anggota lama.

Baca juga : Benarkah Modal yang Hilang di Aplikasi XFA AI Bisa Direfund Lewat LinkQu? Cek Faktanya di Sini

Dengan skema ponzi seperti ini, Aplikasi-aplikasi ini hidup dan kian menjamur di Indonesia, sayangnya banyak yang tidak sadar sedang dibodohi dan ditipu terang-terangan oleh para bandar ponzi, namun dengan bangganya malah mempromosikannya dimedia sosial.

Dengan banyaknya aplikasi yang scam harusnya menjadi pelajaran, karena sudah banyak korban yang menderita hingga mengalami kebangkrutan bahkan ada yang sampai kena gangguan mental.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan