JABAR EKSPRES – Mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung ditantang untuk menjadi technopreneur Islami yang tangguh. Hal itu untuk menhadapi perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan.
Tercatat ada 1.657 mahasiswa baru yang masuk ke UM Bandung pada tahun ajaran kali ini. Mereka juga telah digembleng melalui Pekan Sosialisasi dan Orientasi Mahasiswa Baru sebelum mengikuti perkuliahan.
Saat ini zaman juga terus berkembang, teknologi makin cangih dan kecerdasan buatan mulai ikut mewarnai kehidupan masyarakat.
Di satu sisi, hadirnya kecerdasan buatan itu cukup membantu aktivitas manusia. Tapi di sisi lain bisa menjadi ancaman karena bakal menggantikan berbagai jenis pekerjaan manusia. Jika tidak kreatif, maka manusia akan tersingkirkan.
Karena itulah, para mahasiswa dituntut lebih. “Dunia cepat berubah, kalau tidak siapkan diri, akan jadi masalah besar,” terang Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto.
Herry melanjutkan, di era revolusi industri 4.0 saat ini telah berkembang kecerdasan buatan, big data, cloud computing, dan internet of things. Itu akan membuka lapangan pekerjaan baru, tetapi juga akan menghapus jenis pekerjaan lama. “Jadi mahasiwa itu perlu punya keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan fleksibilitas dalam memecahkan masalah,” imbuhnya.
BACA JUGA: Sinopsis Film Death Race: Beyond Anarchy, Aksi Balapan yang Penuh Pertarungan
Herry menambahkan, selain soal kecerdasan, karakter yang kuat juga penting dimiliki mahasiswa. “Jika mahir dalam teknologi lalu ditambah karakter dan nilai-nilai Islami akan menghasilkan prestasi yang bermanfaat bagi umat,” jelasnya.
Mahasiswa juga diajak tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga menjadi individu yang berkontribusi positif bagi masyarakat. Karena sebaik – baik manusia adalah yang memberi manfaat bagi manusia lain.