DPPKB Klaim Angka Stunting Menurun di Kota Bandung

Ilustrasi pengukuran lingkar lengan Balita di Posyandu, guna antisipasi stunting. (Dok. Jabar Ekspres)
Ilustrasi pengukuran lingkar lengan Balita di Posyandu, guna antisipasi stunting. (Dok. Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES, BANDUNG – Berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, angka prevalensi stunting kian menurun. Hal ini tidak terlepas dari pemahaman masyarakat perihal pentingnya mengonsumsi kebutuhan makanan sehat.

Kepala DPPKB Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari merincikan, penurun mulai terjadi tahun 2021. Semula angka prevalensi ini mencapai 26,4 persen, lalu pada tahun 2022 menyentuh 19,3 persen. Sementara tahun selanjutnya mengalami penurunan kembali, yakni sampai 16,3 persen.

Dia pun mengimbau masyarakat soal pentingnya mengonsumsi protein hewani. Hal ini diedukasikan supaya tidak muncul kasus stunting baru. Pemberian edukasi dan informasi ini lantas menjadi fokus pihaknya.

Baca Juga:Serap Aspirasi Warga Bandung Barat, Hengky Mengaku Bakal Siapkan Program Pro PetaniAkibat Gempa, Rumah Warga Cipatat Ini Alami Kerusakan Parah

Sementara itu, DPPKB Kota Bandung menggelar Pelatihan Teknis Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Auditorium Balai Kota, beberapa waktu lalu. Pelatihan teknis ini diikuti 106 peserta.

Mereka peserta yang berasal dari Ketua dan Anggota TPPS level Kecamatan, perwakilan OPD dan penyuluh KB tingkat kelurahan di Kota Bandung. Pihaknya menekankan pentingnya monitoring dan evaluasi dalam penurunan angka stunting di Kota Bandung. (Zar)

0 Komentar