JABAR EKSPRES– Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau wilayah terdampak gempa cukup parah yaitu Desa Cibeureum dan Desa Cikembang Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Rabu (18/9/2024).
Gempa berkekuatan Magnitudo 5.0 itu meluluhlantakkan sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung dan Garut. Gempa akibat aktivitas sesar Garsela tersebut terjadi pada pukul 09.41 WIB.
Bey memastikan penanganan terhadap korban gempa akan maksimal termasuk bantuan yang saat ini paling dibutuhkan. Menurutnya, keselamatan warga menjadi yang utama.
“Keselamatan warga adalah yang utama, tempat pengungsian memang masih darurat tapi bantuan segera datang,” ujar Bey.
Warga Desa Cibeureum yang rumahnya rusak sudah dievakuasi ke tenda darurat. Warga yang rumahnya tidak hancur pun untuk sementara diimbau untuk berada di tempat evakuasi karena gempa susulan masih terjadi dengan kekuatan yang lebih kecil. Korban luka sudah dirawat intensif di rumah sakit.
BACA JUGA: Gerak Cepat Tangani Dampak Gempa di Bandung dan Garut
“Untuk pengungsi dapur umum dan semua kebutuhannya harus ditangani dengan baik. Pesan dari BMKG warga jangan kembali ke rumah dulu karena sampai saat ini masih ada 26 kali gempa susulan walaupun kekuatannya mengecil, lebih baik di luar dulu,” tutur Bey.
Usai peninjauan, Bey menggelar rapat bersama Bupati Bandung dan Forkopimda di posko utama untuk memberikan arahan. Dalam rapat itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna menyepakati wilayahnya kini dalam status tanggap darurat bencana. Dengan begitu, bantuan dan penanganan pun bisa lebih maksimal.
Bey menyebut, Kepala BNPB akan melakukan peninjauan pada esok hari bersama tim kesehatan.
“Kepala BNPB dan tim kesehatan juga besok akan hadir langsung, apalagi tadi di pengungsian ada anak baru lahir enam hari, lingkungannya harus sehat,” katanya.
Kepada masyarakat terdampak gempa, Bey meminta untuk waspada dan tidak khawatir.
“Pak Bupati akan menginap di sini. Jadi masyarakat jangan merasa ditinggal, pemerintah hadir di sini. Kami juga akan keliling meninjau,” ucap Bey.