JABAR EKSPRES – Salah satu nama yang tidak disebutkan bahwa dirinya mengungkapkan bahwa XFA AI membuat pengalihan isu dengan membuat acara festival musim gugur.
XFA AI, sebuah aplikasi investasi yang sempat menarik perhatian masyarakat, kini semakin ramai diperbincangkan karena dugaan sebagai skema Ponzi. Banyak pengguna yang melaporkan kesulitan dalam melakukan penarikan dana mereka, dan situasi ini memicu kekhawatiran di kalangan investor. Salah satu konten kreator, Kinanti Larasati atau Kinan, dalam kanal YouTube-nya membahas hal ini dengan santai, namun tetap memberikan peringatan serius.
Banyak Pengguna Tersadar, XFA AI Diduga Skema Ponzi
Kinan dalam video terbarunya mengungkapkan kekhawatirannya setelah menemukan bahwa salah satu temannya ikut terjun dalam aplikasi XFA AI. Dalam video yang diunggahnya, Kinan menceritakan bagaimana dia kaget melihat bukti transaksi temannya yang terlibat di aplikasi tersebut. “Padahal teman gue ini sarjana, punya jabatan tinggi, tapi tetap saja bisa terjebak sama skema Ponzi ini,” ungkapnya.
Menurut Kinan, banyak orang yang tidak memahami risiko di balik aplikasi seperti XFA AI. Ia menegaskan bahwa pendidikan atau jabatan tinggi tidak menjamin seseorang bebas dari jeratan skema investasi ilegal seperti Ponzi.
Audit dan Penarikan Sulit, Pengguna Mulai Resah
Dalam video tersebut, Kinan juga membahas tentang masalah penarikan dana yang dihadapi oleh para pengguna XFA AI. Banyak dari mereka mengeluhkan bahwa proses penarikan menjadi sangat lambat dan rumit, bahkan beberapa transaksi tertunda tanpa penjelasan yang jelas. Pihak aplikasi berdalih bahwa penarikan sedang diaudit, namun hal ini justru menambah kecurigaan di kalangan pengguna.
Baca Juga: Kabar Terbaru! Korban XFA AI Buka Suara Soal Pembatalan Acara dan Penarikan Dana Tak Jelas
“Saat audit dilakukan, penarikan selalu jadi masalah. Ini biasanya tanda-tanda kalau skema Ponzi mulai goyah,” kata Kinan. Ia juga menyoroti bagaimana para pengguna mulai menyadari bahwa investasi ini tidak sepenuhnya transparan. Beberapa pengguna mengaku sudah mengikuti aplikasi ini selama setahun, namun kini mulai merasa cemas melihat situasi yang tidak menentu.