JABAR EKSPRES – Warga Desa Neglasari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung mengeluhkan banyaknya bank emok yang meresahkan di wilayahnya.
Keluhan warga ini disampaikan langsung dalam agenda Jumat Curhat yang digagas oleh Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandung pada Jumat (13/9).
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan jika keluhan terkait bank emok ini memang sering disampaikan di berbagai wilayah.
Terlebih jika warga sudah bertransaksi dengan mereka, biasanya penagih dari bank emok sering tidak sesuai dengan SOP bahkan masuk ke pelanggaran hukum.
“Kami jelaskan juga teknik kami sampaikan untuk segera melaporkan kepolisian, terutama apabila ada penagih yang sampai melakukan pelanggaran hukum,” ujarnya saat ditemui.
Kusworo menjelaskan, pihaknya juga akan terus mensosialisasikan kepada masyarakat terkait dampak negatif dari adanya bank emok ini.
Sehingga minat masyarakat untuk meminjam pada bank emok ini semakin berkurang.
“Memang sosialisasi kepada warga masyarakat tentang dampak negatifnya dari bank emok perlu terus dilakukan, sehingga menurunkan minat daripada warga masyarakat untuk meminjam uang melalui bank emok,” tambahnya.
BACA JUGA: Saldo DANA gratis hingga Rp 300.000 Cair Hari Ini, di Link Kaget Sebelum Kehabisan!
Tak hanya itu, warga Desa Neglasari juga mengeluhkan terkait banyaknya pemuda-pemudi yang sering berkumpul hingga larut malam bahkan minum-minuman keras.
“Iya warga juga banyak keluhkan hal itu karena meresahkan. Dan itu juga jadi PR bagi kami, Polsek, Polres dan juga Pemerintah Desa setempat. Kita tingkatkan patroli dan kita menghimbau kepada para remaja-remaja tersebut untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih positif,” ungkapnya.
Selain keluhkan hal itu, menurut Kusworo masyarakat juga masih belum paham terkait cara melaporkan kasus seperti pencurian.
“Banyak warga masyarakat yang menyampaikan bagaimana prosedur kalau mau melaporkan kasus seperti pencurian kepolisian. Tapi kami jelaskan bagaimana SOP-nya simple saja. Dan juga masyarakat jangan takut jika harus menjadi saksi, karena kita bisa langsung jemput bola tanpa masyarakat yang harus datang,” pungkasnya.