Modus lain yang sering digunakan aplikasi investasi bodong seperti Grapixai adalah melakukan kegiatan sosial untuk menutupi aksi penipuannya. Aplikasi ini sering mempromosikan kegiatan sosial seperti bantuan kepada anak yatim dan santunan ke komunitas tertentu. Cara ini digunakan untuk membangun citra positif di mata masyarakat, seolah-olah mereka adalah perusahaan yang peduli dengan lingkungan. Padahal, taktik serupa juga digunakan oleh aplikasi investasi bodong lainnya, seperti Simonida Media, yang pada akhirnya kabur setelah mengumpulkan dana besar dari pengguna.
Skema investasi bodong seperti ini sudah sering terjadi. Mereka bertahan selama masih ada uang yang terus mengalir dari pengguna baru. Begitu aliran uang berhenti atau investor mulai curiga, aplikasi ini biasanya hilang begitu saja, meninggalkan banyak korban yang kehilangan uang mereka.
Beberapa aplikasi lain yang menggunakan skema serupa juga sudah mulai terdeteksi, seperti aplikasi Bakai dan Open Eye. Sama seperti Grapixai, kedua aplikasi ini menawarkan investasi dengan keuntungan tinggi yang sulit dipercaya, dan sangat berisiko untuk pengguna.
Maka dari itu, pengguna internet diimbau untuk lebih berhati-hati sebelum berinvestasi di platform yang menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Memeriksa legalitas perusahaan, kredibilitas, serta memahami risiko adalah hal yang wajib dilakukan agar tidak terjebak dalam penipuan.
Itulah informasi tentang aplikasi XFA AI. Semoga bermanfaat!