Harga 3 Komoditas Kerap Sumbang Inflasi di KBB, Program Gerakan Pangan Murah Digencarkan

JABAR EKSPRES – Harga tiga komoditas pangan yakni beras, cabai, dan bawang, kerap menjadi penyumbang inflasi di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Pasalnya, tiga jenis hasil industri pertanian ini kerap mengalami kenaikan cukup signifikan pada pekan lalu.

Berdasarkan harga tiga komoditas yang diterima Jabar Ekspres, harga beras pada pekan lalu di Bandung Barat paling rendah beras kualitas medium mencapai Rp13.000-13.500 per kilogram. Padahal, hari-hari biasa harganya kerap dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp12 ribu per kilogram. Sedangkan beras kualitas baik atau premium, telah menyentuh harga Rp14-15 ribu per kilogram. Padahal, harga normalnya beras premium tak lebih dari Rp13 ribu per kilogram.

Begitu pun dengan harga cabai, angkanya masih berkisar antara Rp40-60 ribu per kilogram. Sedangkan bawang merah dan putih berkisar antara Rp38-40 ribu per kilogram. Kondisi ini terjadi lantaran tiga komoditas tersebut masih mengandalkan pasokan dari luar daerah.

BACA JUGA: Rekomendasi 6 Destinasi Wisata Menyambut Libur Panjang Maulid Nabi di Majalengka

Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Ade Zakir membenarkan terkait hal tersebut. Meski begitu, pihaknya sudah menyiapkan serangkaian program stabilisasi stok dan harga, salah satunya menyediakan gerakan pangan murah.

“Betul tiga komoditas itu kerap menjadi penyumbang inflasi, apalagi ditengah kondisi yang tidak menentu saat ini. Karena itu gerakan pangan murah untuk menekan hal tersebut,” ujar Ade Zakir usai membuka gerakan pangan murah di Kecamatan Cihampelas, Jumat (13/9/2024).

Ade Zakir menegaskan bahwa gerakan pangan murah ini tidak hanya menawarkan bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau, tetapi juga membantu menekan daya beli masyarakat yang rentan terhadap perubahan harga.

BACA JUGA: Ringkus 20 Pelaku Pencurian Kendaraan, Polresta Bandung Amankan 32 Barang Bukti

“Pemda juga berkomitmen untuk menghadirkan program-program lain guna mengantisipasi dampak cuaca yang dapat menyebabkan berkurangnya suplai pangan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bandung Barat, Lukmanul Hakim mengatakan, gerakan pangan murah ini menyediakan beberapa komoditas dengan harga di bawah pasaran.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan