Aplikasi XFA AI Ternyata Scam Penipuan! Ratusan Korban Terjebak dalam Skema Ponzi Berbahaya

JABAR EKSPRES – Aplikasi Investasi XFA AI kembali menjadi sorotan dengan banyaknya laporan penipuan yang menyeret para korbannya. Dalam beberapa bulan terakhir, kasus ini ramai diperbincangkan, terutama di kalangan mereka yang terlibat dalam skema Ponzi atau investasi abal-abal.

Sejak awal September, banyak pengguna yang melaporkan bahwa penarikan dana mereka ditolak atau ditunda tanpa alasan yang jelas.

Salah satu pengguna bahkan memperingatkan di media sosial bahwa Aplikasi XFA AI akan menjadi scam pada bulan September, namun tidak ada yang menyangka skemanya akan terungkap secepat ini.

Pada akhirnya, kekhawatiran itu terbukti benar, di mana semakin banyak perangkat investasi yang hanya berfungsi beberapa hari sebelum akhirnya berhenti.

Baca juga : Kapan Aplikasi AEG Akan Scam? Ciri-Ciri dan Modus Scam Sebelum Terlambat!

Beberapa korban yang sudah terlibat sejak April melaporkan bahwa mereka awalnya tertarik karena biaya perangkat yang murah, bahkan ada yang gratis.

Banyak dari mereka yang beruntung karena berhasil mendapatkan keuntungan sebelum skema ini runtuh, namun sayangnya, banyak pula yang justru terjebak dan mengalami kerugian besar.

Kasihan mereka yang tergiur dengan perangkat investasi “festival” yang menjanjikan keuntungan besar, namun ternyata hanya omong kosong.

Selain itu, muncul laporan bahwa kantor XFA AI di Indonesia diduga hanya kantor sewaan, mirip dengan kasus penipuan lain sebelumnya. Banyak yang curiga foto-foto kantor yang ditampilkan hanyalah hasil editan atau bahkan diambil dari tempat lain.

Dalam perkembangan terbaru, XFA AI memutuskan untuk membatalkan semua penarikan dengan alasan keamanan finansial. Pengguna diminta melakukan verifikasi lebih lanjut, namun tak ada kejelasan mengenai kapan dana mereka bisa ditarik.

Hal ini memperkuat dugaan bahwa XFA AI sedang menghadapi masalah serius, dan para pelaku di baliknya berusaha mengulur waktu sebelum benar-benar melarikan diri dengan uang para korban.

Beberapa pengguna bahkan melaporkan bahwa perusahaan mengaku rekeningnya kena hack, alasan yang terdengar sangat tidak masuk akal. Bagaimana mungkin perusahaan sebesar itu bisa begitu mudah teretas tanpa ada laporan resmi di media massa? Ini jelas merupakan tanda-tanda dari skema penipuan yang sedang berusaha mencari alasan agar tidak membayar kewajiban mereka.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan