Jelang Pilkada Cimahi 2024, Pemkot Upayakan Cegah Kerusakan Pohon Akibat Pemasangan APK dengan Paku

JABAR EKSPRES – Menjelang Pilkada 2024, Pemerintah Kota Cimahi soroti dampak dari pemasangan alat peraga kampanye (APK) pada pohon dengan cara di paku.

Pemakuan APK di pohon dapat menyebabkan kerusakan serius, seperti keroposnya struktur pohon yang berpotensi menumbangkan pohon tersebut.

Untuk mengantisipasi hal ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Satlinmas Kota Cimahi mengadakan Gerakan Masyarakat Cimahi Ngariksa Tangkal (Gema Ngakal) dan Satlinmas Peduli Pohon (SPP) di lapang apel SMK Bhakti Kencana, Citeureup, Cimahi Utara, Kamis, 12 September 2024.

BACA JUGA: Peluang Kejutan Merubah Peta Pilkada Jabar, Dedi-Erwan Belum Tentu Menang Mudah

Pj Sekda Cimahi, Budi Raharja, menjelaskan bahwa pemerintah kota telah menetapkan aturan mengenai pemasangan APK.

“Bagi pihak yang akan melaksanakan pilkada, kami himbau untuk boleh memasang alat peraga kampanye (APK) di pohon tetapi tidak boleh dipaku, atau diikat saja,” tegas Budi saat dijumpai di lokasi.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pencegahan dan edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan pohon.

BACA JUGA: Jeje Wiradinata Sodorkan Konsep Jabar untuk Semua

“Tentunya kegiatan ini lini sektornya di dinas lingkungan hidup. Kegiatan ini pernah dilakukan juga tahun lalu dengan komunitas pecinta lingkungan,” tambahnya.

Budi mengungkapkan, pemerintah kota sudah mengirimkan surat ke KPU dan Bawaslu terkait tempat-tempat pemasangan APK yang diperbolehkan.

“Kami sudah bersurat ke desk pilkada KPU terkait pemasangan APK, salah satunya mencantumkan tempat-tempat yang tidak boleh dipasangi APK. Kami menegaskan bahwa pemasangan APK di pohon boleh tetapi tidak dengan paku,” jelasnya.

BACA JUGA: Dalam Dua Pekan, Bandung Barat Dilanda 3 Bencana

Budi juga menambahkan, meskipun sudah ada sosialisasi, pemasangan APK yang merusak pohon masih terjadi.

“Kami terus mengupayakan pencegahan. Jika ada pelanggaran, tentunya akan ada sanksi. Intinya, kami mencoba lebih pada pencegahan.”

Di lokasi yang sama, Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kota Cimahi, Agus Irwan, mengungkapkan, kegiatan Gema Ngakal dan SPP juga merupakan bagian dari pelatihan kepemimpinan yang dilakukannya.

BACA JUGA: Kelompok 34 Mahasiswa KKN Universitas Bhakti Kencana Gelar Program ‘Peningkatan Breastfeeding Self-Efficacy’ untuk Cegah Stunting di Desa Nanjung Bandung

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan