2. Sekolah Orang Tua: Edukasi Parenting Cegah Stunting
Selain WAREG, program Sekolah Orang Tua menjadi salah satu kegiatan penting dalam upaya mencegah stunting.
Edukasi ini menargetkan orang tua dengan anak balita, di mana mereka diberikan pengetahuan mengenai pola asuh yang tepat untuk mendukung pertumbuhan optimal anak.
Materi edukasi ini disampaikan oleh Vera Revita, kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa Nagrog, yang menekankan pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak dan upaya pencegahan stunting melalui pola asuh yang benar.
Edukasi ini mencakup berbagai aspek penting, seperti pentingnya lingkungan sehat, gizi seimbang, serta peran keluarga dalam menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan fisik dan mental anak.
3. NGALOR: Pemanfaatan Daun Kelor untuk Nutrisi Seimbang
Sebagai bagian dari inovasi dalam pencegahan stunting, program NGALOR (Nutrisi Gizi Anak Lewat Kelor) memperkenalkan daun kelor sebagai sumber nutrisi tambahan yang kaya akan gizi.
Daun kelor, yang dikenal memiliki manfaat besar dalam mencegah anemia dan meningkatkan daya tahan tubuh, diperkenalkan kepada masyarakat melalui edukasi yang disampaikan oleh Ivan Andrisnyah, M.Pd.
Edukasi ini disertai dengan demonstrasi pembuatan makanan berbahan dasar daun kelor, seperti bakso daging ayam kelor dan abon kelor (BOLOR).
Dengan program ini, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan daun kelor sebagai solusi praktis untuk meningkatkan asupan nutrisi anak-anak mereka, yang pada akhirnya berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting.
4. Kampung Sehat Bersama & TOGA
Program Kampung Sehat Bersama juga menjadi bagian penting dari kegiatan KKN mahasiswa dari Universitas Bhakti Kencana Bandung.
Program ini mengajak warga RW 10 untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang sehat dan asri dengan menanam tanaman obat keluarga (TOGA) di sekitar rumah mereka.
Edukasi mengenai manfaat TOGA disampaikan oleh mahasiswa KKN, yang menjelaskan cara memanfaatkan tanaman obat sebagai alternatif pengobatan mandiri.
