JABAR EKSPRES – Dalam kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai aplikasi AKQA. Ada banyak pertanyaan yang muncul tentang aplikasi ini, terutama mengenai cara mendapatkan uang di dalamnya.
Setelah mendaftar dan masuk ke dalam aplikasi AKQA, pengguna baru biasanya akan mendapatkan tawaran untuk melakukan tugas-tugas awal secara gratis, atau yang sering disebut dengan magang. Tugas-tugas ini berjumlah lima dengan imbalan Rp100 per tugas. Dengan menyelesaikan tugas magang ini, pengguna bisa mendapatkan total Rp10.500.
Namun, modus operandi aplikasi AKQA ini mirip dengan aplikasi penipuan yang sudah ada sebelumnya, seperti aplikasi BBH yang diketahui sebagai scam delapan bulan lalu.
Cara kerjanya adalah pengguna diminta untuk mengunduh aplikasi tertentu. Namun, setelah mengunduh aplikasi tersebut, aplikasi yang diunduh tidak akan muncul di ponsel atau komputer kita. Ini adalah indikasi kuat bahwa aplikasi AKQA mungkin merupakan penipuan.
Baca juga : Waspada! Saku Penuh Aplikasi Penghasil Uang atau Penipuan?
Salah satu tanda bahwa aplikasi AKQA berpotensi menipu adalah kemiripannya dengan aplikasi BBH. Tampilan dan modus operandi aplikasi Aka sangat mirip dengan BBH, yang merupakan indikasi bahwa keduanya mungkin dikembangkan oleh pengembang yang sama atau memiliki latar belakang yang serupa.
Dalam aplikasi AKQA, pengguna diminta untuk mengunduh aplikasi hingga 100% dan setelah itu, aplikasi tersebut tidak akan terlihat di perangkat kita.
Selain itu, aplikasi ini juga menawarkan berbagai paket modal untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya, ada paket dengan biaya terkecil Rp1.300 dengan klaim bahwa dalam satu bulan bisa balik modal Rp315.000.
Namun, semakin besar modal yang dikeluarkan, semakin tidak masuk akal klaim keuntungannya. Sebagai contoh, untuk paket B9 dengan biaya Rp1.250.000, klaim keuntungan yang diperoleh sangat tinggi dan tidak realistis.
Aplikasi AKQA tampaknya juga menggunakan sistem referral untuk menarik lebih banyak pengguna. Ketika pengguna berhasil mengundang orang lain untuk bergabung, mereka akan mendapatkan komisi.
Hal ini membuat aplikasi ini terlihat menguntungkan bagi mereka yang berhasil merekrut orang baru. Namun, sistem seperti ini seringkali merupakan ciri khas dari skema ponzi, di mana keuntungan berasal dari deposit anggota baru, bukan dari sumber pendapatan yang sah.