BPBD Sumedang Respons Peringatan BMKG Soal Potensi Gempa Megathrust

JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengakui adanya potensi terjadinya bencana gempa di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.

Peringatan tersebut direspons Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, dengan memberikan imbauan dan edukasi kepada masyarakat.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno mengatakan, pihaknya telah mengkonsep dan menerapkan beragam upaya antisipasi.

BACA JUGA: Elektabilitas Muhammad Farhan-Erwin Tertinggi, Tembus 65 Persen

“Terkait peringatan BMKG soal potensi bencana gempa Megathrust, kita juga sudah melakukan berbagai upaya antisipasi, sebagai bentuk kesiapsiagaan,” katanya kepada Jabar Ekspres melalui seluler, Jumat (6/9).

Atang menerangkan, edukasi yang diberikan juga dilakukan hingga ke warga di tingkat RT/RW melalui relawan yang didampingi anggota BPBD Kabupaten Sumedang.

“Bahkan kita lakukan pembekalan ke berbagai instansi hingga sekolah-sekolah, dengan bentuk simulasi,” terangnya.

BACA JUGA: Bencana Kekeringan Hantui Kabupaten Sumedang, BPBD Lakukan Beragam Simulasi

Atang menjelaskan, praktik lapangan sangat dibutuhkan warga dalam menghadapi potensi kebencanaan, sehingga pembekalan dinilai penting.

“Ini akan terus kita lakukan, sampai betul-betul masyarakat bukan hanya kali ini saja tapi pengetahuan, informasi dan kemampuannya bertambah, sehingga mereka mengerti bagaimana kesiapsiagaan,” jelasnya.

Atang mengungkapkan, dalam menghadapi kebencanaan pihaknya tak mengalami kendala teknis, namun BPBD Kabupaten Sumedang diakuinya masih kekurangan anggota.

BACA JUGA: Bangkitkan Pariwisata Kota Banjar Melalui Program Jelajah Kereta Wisata

“Kendala teknis tidak ada, namun sementara BPBD keterbatasan anggota. Mengingat kadang musibah bencana itu dalam satu waktu terjadi bisa di dua atau bahkan lima titik,” ungkapnya.

“Akan tetapi walaupun jumlah anggota terbatas, kita untungnya sudah bersinergi dengan stakeholder lain, Alhamdulillah itu jadi membantu dalam penanganan dini,” tukas Atang.

Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu menyampakan, terkait potensi gempa Megathrust bukanlah hal baru.

BACA JUGA: Dinilai Abai Bertahun-tahun, Warga Dago Elos Sesalkan Sikap Pemkot Bandung

“Potensi gempa di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut, sebenarnya bukanlah hal baru, sudah lama. Bahkan sudah ada sejak sebelum terjadi gempa dan tsunami Aceh 2004,” bebernya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan