JABAR EKSPRES – Penurunan kapasitas sumber air baku hingga mencapai 59 persen menyebabkan terganggunya pendistribusian air di beberapa wilayah di Kota Cimahi.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Raharja, Teddy Setiabudi, menyatakan penurunan ini berdampak langsung terhadap sekitar 2.831 sambungan rumah (SR) di wilayah Cimahi Selatan dan Timur.
“Ketersediaan kapasitas sumber air baku mengalami penurunan kapasitas antara 52-59%, yang berdampak terganggunya pendistribusian air kepada pelanggan,” ujar Teddy saat dikonfirmasi pada Kamis (5/9/2024).
Teddy merinci beberapa wilayah yang terdampak, di antaranya Pilar Mas, Kerkof, Town Place, Leuwigajah, dan Nanjung, yang mencakup 1.931 SR, serta tambahan 900 SR di Cimahi Wilayah Timur.
BACA JUGA: Kode Redeem Mobile Legends Hari ini Kamis 5 September 2024
Mengantisipasi dampak lebih lanjut, pihaknya meminta warga untuk bijak dalam menggunakan air dan menampung air secukupnya ketika masih mengalir melalui sistem perpipaan.
“Untuk menanggulangi masalah tersebut, kami melakukan pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cipageran, rekayasa jaringan distribusi air bersih, dan penanggulangan air bersih melalui armada tangki,” tambah Teddy.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Cimahi, Fitriandy Kurniawan, menyebut pihaknya telah menerima beberapa laporan terkait kekurangan air bersih.
“Dalam waktu dekat ini sudah ada 4 laporan kekeringan, 3 laporan tidak resmi, dan 1 laporan resmi melalui persuratan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih,” jelasnya.
BACA JUGA: Imbas Pilkada Ciamis Hanya Diikuti Calon Tunggal, Kini Muncul Relawan Kotak Kosong
BPBD Cimahi juga telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Siaga guna menghadapi kemungkinan kekeringan.
Fitriandy menjelaskan bahwa saat ini Cimahi berada pada tahap siaga dan siap meningkatkan status menjadi tanggap jika kondisi semakin memburuk.
“Jika kekeringan sudah cukup mengganggu kehidupan banyak orang, tentu kita akan meningkatkan statusnya menjadi tanggap dan melaksanakan operasi air bersih,” pungkasnya. (Mong)